Jumat 02 Jul 2021 17:22 WIB

Pasukan Afghanistan Klaim Gagalkan Serangan Besar Taliban

Di tengah perang yang berkecamuk, Taliban mengklaim merebut dua distrik lagi

Red: Nur Aini
Afghanistan pada Kamis (2/7) mengklaim telah menggagalkan serangan besar Taliban di provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran, menewaskan sedikitnya 30 gerilyawan kelompok itu.
Afghanistan pada Kamis (2/7) mengklaim telah menggagalkan serangan besar Taliban di provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran, menewaskan sedikitnya 30 gerilyawan kelompok itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Afghanistan pada Kamis (2/7) mengklaim telah menggagalkan serangan besar Taliban di provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran, menewaskan sedikitnya 30 gerilyawan kelompok itu.

Gubernur Herat Abdul Saboor mengatakan puluhan gerilyawan bersenjata melakukan serangan besar-besaran setelah sebuah mobil bermuatan bom meledak di distrik Ghoryan tadi malam, tetapi pasukan keamanan berhasil mendorong mereka mundur dan membunuh 30 dari mereka.

Baca Juga

Peristiwa itu terjadi hanya sehari setelah pasukan Italia menyelesaikan pemulangan pasukan mereka di Afghanistan barat. Dengan sekitar 895 tentara, Italia merupakan penyumbang terbesar ketiga untuk misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO di Afghanistan setelah AS dan Jerman.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengklaim telah membunuh 258 gerilyawan Taliban selama 24 jam terakhir dalam operasi kontra-terorisme yang sedang berlangsung.

Di sisi lain, Taliban mengumumkan bahwa mereka menduduki dua distrik lagi di provinsi Kapisa dan merebut pangkalan militer dengan gudang senjata dan amunisi yang besar di provinsi Maidan Wardak.

Warga sipil terus menanggung beban pertumpahan darah yang mengamuk karena sejumlah ranjau darat yang diduga ditanam oleh Taliban, serangan udara besar-besaran oleh pasukan pemerintah serta baku tembak antara kedua belah pihak terus merenggut lebih banyak nyawa.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pasukan-afghanistan-klaim-gagalkan-serangan-besar-taliban/2291877
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement