Jumat 02 Jul 2021 15:08 WIB

Waskita Karya Lepas Saham Tol Semarang-Batang Rp 1,5 Triliun

Pelepasan saham JSB tersebut dilakukan melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Ro

Rep: retno wulandari/ Red: Hiru Muhammad
Suasana ruas Jalan Tol Batang-Semarang yang sepi di Jembatan Kalikuto, Batang, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Di hari pertama penerapan larangan mudik 2021 sejumlah ruas tol Trans Jawa di Jawa Tengah sepi yang didominasi kendaraan angkutan barang.
Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA
Suasana ruas Jalan Tol Batang-Semarang yang sepi di Jembatan Kalikuto, Batang, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Di hari pertama penerapan larangan mudik 2021 sejumlah ruas tol Trans Jawa di Jawa Tengah sepi yang didominasi kendaraan angkutan barang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalukan divestasi atau melepas kepemilikan sahamnya di PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), perusahaan pemegang konsesi jalan tol Semarang-Batang. 

Pelepasan saham JSB tersebut dilakukan melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR). Berdasarkan keterbukaan informasi, WTR melepas saham JSB ke ke reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) SAM Jalan Tol. 

"WTR telah menjual dan menyerahkan sebagian kepemilikan sahamnya pada JSB yaitu sebanyak 826.312.880 saham yang merupakan 20 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor  pada JSB," tulis SVP Corporate Secretary WSKT, Ratna Ningrum, dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/7).

Adapun nilai transaksi divestasi ini mencapai sebesar Rp 1,51 triliun. Dengan adanya transaksi ini, WTR tidak menjadi pemegang saham JSB. WTR pun akan menerima keuntungan atas transaksi tersebut. 

Dana hasil transaksi yang diterima oleh WTR selaku anak usaha WSKT dengan kepemilikan saham sebesar 81,47 persen akan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur dan tambahan modal kerja.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 ini WSKT menargetkan nilai seluruh divestasi ruas tol akan mencapai sebesar Rp10 triliun hingga Rp11 triliun. Adapun pengurangan utang melalui dekonsolidasi jalan tol setidaknya mencapai sebesar Rp15 triliun. 

Menurut Ratna, dana hasil divestasi sepanjang tahun ini akan digunakan untuk pelunasan kewajiban kepada kreditur. Selain itu, dana divestasi juga akan digunakan untuk modal kerja menyelesaikan proyek tol yang tengah dikerjakan serta sebagai modal untuk melakukan investasi pada proyek infrastruktur lain.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement