Jumat 02 Jul 2021 12:03 WIB

Presiden Duterte Rekonstruksi Masjid Korban Konflik

Presiden Duterte tuntaskan proyek akibat konflik di Filipina bagian Selatan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Masjid Disomangcop sebelum direnovasi
Foto: Google.com
Masjid Disomangcop sebelum direnovasi

IHRAM.CO.ID, MARAWI -- Sekretaris Eduardo Del Rosario pada Kamis (1/7) memimpin peresmian masjid Disomangcop yang telah dibangun kembali di dalam kawasan yang disebut sebagai 'ground zero'. Masjid ini yang paling menderita akibat pengepungan oleh kelompok pejuang Moro kala melawan tentara Filipina pada beberapa tahun lalu di Kota Marawi, Filipina.

"Berdasarkan instruksi presiden kita (Rodrigo Duterte), kita harus fokus pada rekonstruksi masjid sebelum proyek lainnya,” kata Del Rosario, yang juga ketua Satgas Bangon Marawi (TFBM). Dilansir dari laman The Manila Times, Jumat (2/7).
 
Proyek rekonstruksi didukung oleh Ayala Group. Selain masjid yang juga diresmikan oleh ketua TFBM adalah jembatan Lilod Guimba dan pos kesehatan Rorogagus.
 
Mei 2021, TFBM juga menyerahkan Kompleks Barangay Tolali lengkap dengan madrasah dan posyandu. Sementara pada Februari 2021, total 109 tempat penampungan permanen diberikan kepada keluarga pengungsi internal atau IDP.
 
Foto diambil di masjid Disomangcop oleh Filmore C. pada 7/21/2017
 
Del Rosario mengatakan tingkat penyelesaian keseluruhan dari upaya rehabilitasi pemerintah yang sedang berlangsung sekarang mencapai 68 persen.
 
Del Rosario, Kepala Departemen Pemukiman Manusia dan Pembangunan Perkotaan, meyakinkan publik, terutama Maranaos, TFBM tetap di jalur untuk memenuhi jadwal penyelesaian semua proyek dalam masa pemerintahan Duterte.
 
“Dengan progres berbagai proyek yang dilaksanakan, kita dapat melihat setiap bulan ada kemajuan dan mudah-mudahan beberapa proyek dapat diselesaikan bahkan sebelum Desember (tahun ini),” katanya.
 
"Mulai bulan depan, kami akan meresmikan atau menyerahkan proyek yang sudah selesai," kata Del Rosario.
 
Dijadwalkan untuk bulan depan adalah pemberian 170 unit rumah permanen dan pemotongan pita untuk tiga kompleks barangay (desa) di dalam ground zero.
 
Del Rosario mengatakan pembangunan jaringan jalan di wilayah yang paling terkena dampak di Kota Marawi saat ini sekitar 70 persen sudah selesai.
 
"Jaringan jalan sangat penting karena ini akan memberi sinyal bagi kami untuk mengizinkan mereka yang tinggal di Sektor empat hingga sembilan untuk pulang dan membangun rumah masing-masing pada Oktober (tahun ini)," kata Czar Perumahan.
 
“Jadi, ketika jaringan jalan ini selesai seperti yang diprogramkan pada akhir September, mulai Oktober, kami akan mengizinkan masuk dan pembangunan rumah pribadi pada Oktober," ujarnya.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement