Jumat 02 Jul 2021 02:15 WIB

Pasien Covid-19 di Tunisia Berdesakkan di Bangsal RS

Pasien di bangsal Covid-19 yang penuh di rumah sakit meninggal setiap hari.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pasien Covid-19 di Tunisia Berdesakkan di Bangsal RS (ilustrasi).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Pasien Covid-19 di Tunisia Berdesakkan di Bangsal RS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KAIROUAN -- Seorang pria yang mengenakan pakaian pelindung kesehatan dengan cepat namun hati-hati meletakkan selembar kain hitam di atas korban Covid-19 yang diletakkan di peti mati di halaman Rumah Sakit Ibn Jazzar di kota Kairouan, Tunisia. Pria ini adalah satu dari sekian banyak dokter yang berjuang memerangi lonjakan kasus Covid-19 di Tunisia.

Usai meletakkan peti mati di halaman rumah sakit, dia kemudian melipat kain putih di atasnya dan memerciki tubuh dengan disinfektan dari botol kecil, sementara orang-orang terkasih dan pengunjung rumah sakit lainnya berteriak “Allahu Akbar,” atau “Tuhan Maha Besar,” dalam bahasa Arab.

Dilansir di Arab News, Kamis (1/7),  pasien di bangsal Covid-19 yang penuh di rumah sakit meninggal setiap hari di tengah lonjakan infeksi virus corona di negara Afrika Utara itu, dengan Kairouan dan tiga wilayah lainnya sangat terpukul. Di rumah sakit regional, ketegangan meningkat ketika personel berusaha mengatasi sarana yang langka.

“Saya kaget, pasien berdesak-desakkan seperti anjing,” kata  salah seorang keluarga pasien Covid-19, Sana Kraiem.

Sana mengatakan bahwa pihak rumah sakit memberitahunya bahwa mereka tidak dapat membebaskan tempat tidur yang ditempati oleh orang mati. Setengah lusin kamar yang dikhususkan untuk pasien Covid-19 masing-masing dikemas dalam lima atau enam tempat tidur. Seorang pasien yang baru saja meninggal terlihat masih menempati salah satu tempat tidur di setiap kamar yang dikunjungi. Sebuah layanan khusus akhirnya menghilangkan tubuh.

Selama sebulan terakhir, infeksi virus Covid-19 yang dikonfirmasi di Tunisia telah mencapai tingkat harian tertinggi sejak pandemi dimulai, tetapi tingkat vaksinasi tetap rendah, sebagaimana data dari Universitas Johns Hopkins. Tunisia telah melaporkan angka kematian per kapita tertinggi di Afrika dari pandemi, dan saat ini mencatat salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi di Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement