Jumat 02 Jul 2021 00:10 WIB

Pemkot Kediri Sasar Anak-Anak Lakukan Tes Usap Antigen

Tes usap antigen menyasar pada seluruh kelompok usia, termasuk anak-anak.

Petugas kesehatan mengambil sampel untuk tes usap antigen. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Petugas kesehatan mengambil sampel untuk tes usap antigen. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan tracing atau pelacakan COVID-19 dengan tes usap antigen menyasar pada seluruh kelompok usia, termasuk anak-anak. Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengemukakan kasus COVID-19 menyasar berbagai kelompok usia.

"Saat ini akumulasi kasus COVID-19 pada usia 0-11 tahun mulai Maret 2020 hingga 30 Juni 2021 mencapai 45 orang. Selebihnya terjadi pada usia 35-55 tahun," kata Fauzan di Kediri, Kamis (1/7).

Baca Juga

Ia juga menambahkan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar telah menegaskan bahwa saat ini penyebaran COVID-19 lebih cepat dari sebelumnya. Menurut dia, dari petunjuk Wali Kota, penyebaran itu harus menjadi kewaspadaan bersama, sehingga dilakukan tracing termasuk pada anak-anak.

Fauzan juga mengatakan, Wali Kota juga menitikberatkan agar pengawasan orang tua pada anak-anak harus ditingkatkan. Terutama pada saat musim liburan. Anak-anak diharapkan mengurangi porsi bermain di luar dan tetap di rumah saja.

Sementara itu, tracing dilakukan kepada anak-anak Kelurahan Kampung Dalem, Kota Kediri, setelah ditemukan hasil reaktif rapid antigen pada satu keluarga Kampung Dalem, Kota Kediri. Tracing dilakukan setelah ada riwayat kontak keluarga tersebut. Kepala keluarga itu berprofesi menjadi guru dan takmir mushala di kelurahan itu, sedangkan istrinya guru ngaji di lingkungan.

Lurah Kampung Dalem, Kota Kediri Ika Ardiyanto mengemukakan bahwa pihaknya mengajukan untuk micro lockdown. Hal ini juga menindaklanjuti dari SK Wali Kota."Sesuai Keputusan Wali Kota Kediri tentang Perpanjangan PPKM Mikro, jika ternyata ada lima rumah bahkan lebih yang hasilnya reaktif, mikro lockdown akan dilakukan," kata Ika.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement