Kamis 01 Jul 2021 22:57 WIB

Jabar Alihkan Rp 140 M Anggaran Infrastruktur untuk Covid

Anggaran Infrastruktur akan dialihkan untuk obat-obatan dan suplemen pasien Covid-19.

Pasien Covid-19 menggunakan alat bantu pernapasan saat dievakuasi ke Ruang Isolasi Khusus (RIK) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, Jalan Rumah Sakit, Kota Bandung, Kamis (1/7). Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) pada (30/6), tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang melayani Covid-19 dan tidak melayani Covid-19 telah mencapai 91,12 persen dengan rincian sebanyak 15.276 dari total 16.765 tempat tidur telah terisi. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pasien Covid-19 menggunakan alat bantu pernapasan saat dievakuasi ke Ruang Isolasi Khusus (RIK) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, Jalan Rumah Sakit, Kota Bandung, Kamis (1/7). Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) pada (30/6), tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit yang melayani Covid-19 dan tidak melayani Covid-19 telah mencapai 91,12 persen dengan rincian sebanyak 15.276 dari total 16.765 tempat tidur telah terisi. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan refocusing anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur sebesar Rp 140 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Itu konsekuensi karena keselamatan nyawa adalah prinsip yang utama harus didahulukan," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers via konferensi video dari Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/7).

Baca Juga

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menuturkan, anggaran sebesar Rp 140 miliar tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan suplemen bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Jadi ada proyek yang belum dilelang, ditunda tahun depan, dan dikurangi volumenya, maka ditemukan 11 proyek akan melambat," katanya.

"Akan kami geser dana 11 proyek infrastruktur ini senilai Rp 140 miliar untuk diperbantukan kepada kedaruratan di Covid-19 yaitu akan menyubsidi gratis obat-obatan untuk pasien Covid-19 yang isoman," kata Emil, menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, refocusing anggaran pembangunan 11 proyek infrastruktur tersebut ialah diantaranya pembangunan creative center, pusat budaya, destinasi pariwisata, hingga alun-alun. Menurut Emil, banyak pasien Covid-19 yang menjalani isoman kesulitan mendapatkan obat-obatan dan suplemen untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kegawatan.

"Sistem pelaporan mereka yang isoman akan dibuka di Pikobar. Setelah itu, kita akan mengirimkan bantuan obat dan suplemen gratis. Dananya kami ambil dari pemberhentian 11 proyek infrastruktur. Ini mudah-mudahan membantu penanganan yang sedang kita laksanakan di Jabar," katanya.

Emil menuturkan, saat kondisi Covid-19 di Jabar terkendali, proyek infrastruktur berjalan sesuai rencana. Namun, sejak kasus Covid-19 meningkat, dibutuhkan anggaran untuk penanganan.

Emil juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jabar karena pada 3-20 Juli 2021, seluruh daerah di Jabar akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Saya, Pak Wagub dan Forkopimda Jabar menyampaikan permohonan kepada seluruh masyarakat Jabar karena 27 kabupaten/kota akan mengalami situasi yang kurang nyaman dan kurang menyenangkan," kata Emil.

"Ini semata-mata untuk mengembalikan kedaruratan dan mengembalikan keterkendalian Covid-19 dengan PPKM Darurat," katanya, menambahkan.

 

photo
Infografis dokter dan tenaga kesehatan yang wafat akibat Covid-19 - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement