Jumat 02 Jul 2021 08:36 WIB

Layanan E-Channel BTN Melonjak 96 persen

Ada pergeseran yang cukup signifikan, transaksi di kantor bank makin berkurang

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Nasabah melintas didepan layar elektronik yang menampilkan informasi pembiayaan rumah di BTN Smart Branch Harmoni, Jakarta, Selasa (16/2). Bank BTN terus malakukan transformasi digital sehingga mampu memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk mengakses KPR ataupun bertransaksi keuangan secara digital.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Nasabah melintas didepan layar elektronik yang menampilkan informasi pembiayaan rumah di BTN Smart Branch Harmoni, Jakarta, Selasa (16/2). Bank BTN terus malakukan transformasi digital sehingga mampu memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk mengakses KPR ataupun bertransaksi keuangan secara digital.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengungkapkan layanan digital banking atau e-channel perseroan makin disukai nasabah sejak pandemi Covid-19 melanda. Hal ini terlihat dari total jumlah transaksi BTN, sekitar 96 persen-nya dilakukan melalui e-channel.

“Kita melihat perubahan transaksi yang cukup signifikan pada 2020, total transaksi financial (e-channel dan teller) sebesar 200.885.753 transaksi dan total transaksi e-channelnya sendiri sebesar 192.183.992 transaksi," ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangan resmi, Kamis (1/7).

Dari transaksi tersebut, menurutnya, ada pergeseran yang cukup signifikan bahwa transaksi yang dilakukan di kantor bank makin sedikit, yaitu kurang lebih hanya empat persen, artinya sekitar hampir 96 persen sudah dilakukan secara elektronik. Menurut Haru, kenaikan jumlah transaksi melalui e-channel membuktikan layanan mobile banking, internet banking dan Cash Management System (CMS) sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. 

Maka itu, perseroan akan terus berupaya semakin memperkuat layanan digital banking di tengah pandemi Covid-19. “BTN menghadirkan solusi dan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi sebagai bentuk adaptasi masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas dan interaksi fisik masyarakat,” katanya.

Adanya pembatasan masa pandemi, BTN juga melakukan open banking artinya nasabah tidak perlu datang ke bank mereka sudah bisa melakukan transaksi di mana saja. 

Haru menyebut perbankan digital telah lama dianggap sebagai Future of banking, sehingga diperlukan strategi untuk mampu bersaing dengan banyak pendatang di pasar perbankan yang berorientasi kepada pelanggan (customer) untuk menghadirkan pengalaman pelanggan (customer experience) yang lebih baik. 

“Dalam setiap inisiatif digitalisasi diharapkan bank dapat merespons perkembangan layanan digital dengan tetap mengindahkan aspek reliability, availability dan serviceability,’ tuturnya.

Haru memaparkan, ada enam fokus dan strategi yang dilakukan oleh BTN untuk memperkuat layanan digitalnya. Pertama, akuisisi pengguna layanan digital BTN, baik nasabah baru dan nasabah existing serta meningkatkan transaksi dengan meningkatkan aktivitas pemasaran produk digital banking BTN. 

Kedua, mengembangkan fitur layanan berbasis kebutuhan personal sehingga kebutuhan akan layanan terkini dapat dinikmati oleh nasabah.

“Digital banking ini adalah inovasi pertama kali yang memahami nasabah maunya apa, BTN memahami bahwa kebutuhannya misalnya membeli rumah atau searching rumah, kemudian bisa membeli secara cash, bisa juga membeli secara KPR, dan journey baru dari masyarakat misalnya ingin merenovasi rumah atau membeli rumah baru, atau menjual rumah lama untuk kemudian membeli rumah baru. Nah journey ini yang harus kita ikuti. BTN juga menyediakan hal-hal yang membantu journey tersebut,” ucapnya.

Ketiga, continue to develop features, yaitu akselerasi penambahan fitur dan layanan pembayaran serta layanan pembelian pada semua channel layanan digital. Keempat, new service innovations, BTN akan membangun sistem layanan baru yang secara langsung dapat meningkatkan pengguna dan transaksi pada channel  layanan digital.

“Kelima, kami akan memperkuat layanan BTN Housing Ecosystem baik layanan bagi pengembang perumahan maupun masyarakat penghuni dari perumahan tersebut (Pra KPR, Realisasi KPR, Pasca KPR) agar selalu terhubung dengan BTN. Keenam, process acceleration dimana percepatan penambahan fitur, layanan pembayaran dan layanan pembelian pada semua channel layanan digital dengan menerapkan proses partnership dan pengembangan aplikasi yang efisien dan efektif,” kata Haru. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement