Jumat 02 Jul 2021 06:25 WIB

DIY Kembali Catatkan Rekor Baru Kematian dan Kasus baru

Secara kumulatif, total kematian di DIY sudah mencapai 1.596 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Tiga tenda darurat khusus Covid-19 di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Kamis (1/7). Dalam kurun tiga hari RSUP Dr Sardjito kembali menambah dua tenda darurat khusus Covid-19. Sehingga saat ini sudah ada tiga tenda darurat di depan poli Covid-19, dan satu tenda sebelumnya sudah penuh terisi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tiga tenda darurat khusus Covid-19 di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Kamis (1/7). Dalam kurun tiga hari RSUP Dr Sardjito kembali menambah dua tenda darurat khusus Covid-19. Sehingga saat ini sudah ada tiga tenda darurat di depan poli Covid-19, dan satu tenda sebelumnya sudah penuh terisi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Provinsi DIY kembali mencatatkan rekor baru penambahan kasus kematian Covid-19 pada 1 Juli 2021. Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan 37 kasus kematian Covid-19.

Kematian tersebut disumbang tertinggi oleh Kabupaten Sleman yakni 16 kasus. Kabupaten Gunungkidul menyumbang 10 kasus kematian, Kabupaten Kulon Progo menyumbang tujuh kasus, Kabupaten Bantul menyumbang dua kasus dan Kota Yogyakarta juga menyumbang dua kasus.

Secara kumulatif, total kematian di DIY sudah mencapai 1.596 kasus. Persentase kematian saat ini tercatat 2,60 persen."Tambahan 37 kasus meninggal dunia yang dilaporkan hari ini merupakan hasil verifikasi data dinas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Kamis (1/7).

Tidak hanya itu, kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 juga meningkat dengan tambahan sebanyak 895 kasus. Artinya, DIY kembali mencatatkan rekor baru penambahan kasus harian Covid-19 pada 1 Juli ini, yang mana rekor sebelumnya dilaporkan pada 30 Juni kemarin dengan tambahan 892 kasus. "895 kasus didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 3.167 spesimen dari 3.146 orang di DIY," ujarnya.

Ditya menyebut, ratusan kasus baru tersebut disumbang oleh lima kabupaten/kota. Tertinggi disumbang oleh Sleman dengan 375 kasus, disusul Bantul dengan 236 kasus baru.

Sedangkan, Kota Yogyakarta menyumbang 158 kasus baru, Kulon Progo menyumbnag 64 kasus baru dan Gunungkidul menyumbang 62 kasus baru. Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru itu merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak erat.

Setidaknya, 612 kasus baru merupakan tracing kontak erat. 257 kasus baru lainnya merupakan riwayat periksa mandiri, sembilan kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan dan lima kasus baru memiliki riwayat perjalanan luar daerah.

Namun, riwayat dari 12 kasus baru lainnya masih dalam penelusuran. Sehingga, total kasus terkonfirmasi positif di DIY hingga saat ini sudah tercatat 61.354 kasus."Untuk kasus aktif di DIY terus meningkat yang saat ini sudah di angka 10.860 kasus," jelas Ditya.

Kesembuhan Covid-19 juga bertambah, namun penambahannya hanya 365 kasus pada 1 Juli ini. Dengan begitu, total kesembuhan di DIY sudah mencapai 48.898 kasus.

Tambahan kesembuhan tersebut juga tersebar di lima kabupaten/kota, tertinggi disumbang Bantul dengan 154 kasus sembuh. Di Sleman dilaporkan tambahan 78 kasus sembuh, di Gunungkidul dilaporkan 64 kasus sembuh, di Kota Yogyakarta dilaporkan 45 kasus sembuh dan 24 kasus sembuh di Kulon Progo.

Besarnya perbandingan penambahan antara kasus sembuh dan kasus baru Covid-19 menyebabkan persentase kesembuhan terus turun. Saat ini, persentase kesembuhan di DIY turun di angka 79,70 persen.

Sementara itu, keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 juga terus meningkat. Per 1 Juli ini BOR di 27 rumah sakit rujukan di DIY sudah mencapai 90 persen.

Total bed disediakan untuk penanganan Covid-19 di DIY sendiri mencapai 1.285 bed, yang terdiri dari 140 bed critical (ICU) dan 1.145 bed non critical (isolasi). Sehingga, 90 persen bed yang saat ini terpakai yakni 1.156 bed."Bed yang terpakai terdiri dari 84 bed ICU dan 1.072 bed isolasi. Persentase masing-masingnya 60 persen untuk bed ICU dan 93,62 persen untuk bed isolasi," katanya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement