Kamis 01 Jul 2021 18:52 WIB

Hacker Malaysia Retas Data Mahasiswa Perguruan Tinggi Israel

Kelompok peretas itu membobol akses ratusan ribu data mahasiswa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Hacker (ilustrasi)
Foto: pixabay
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebuah kelompok peretas Malaysia yang menamakan dirinya DragonForce mengatakan, mereka telah meretas database perusahaan Israel. Media lokal Israel mengatakan, kelompok peretas itu membobol akses ratusan ribu data mahasiswa.

i24 News yang mengutip sumber Israel melaporkan, peretas mengumpulkan informasi dari situs web AcadeMe yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Israel. Lembaga pendidikan tinggi tersebut diantaranya Universitas Ben Gurion, Universitas Tel Aviv, Universitas Terbuka, Universitas Bar-Ilan, Technion, dan Universitas Haifa.

Baca Juga

Menurut pakar keamanan siber May Brooks-Kimpler kepada Times of Israel, sejauh ini peretas telah membocorkan data sekitar 280 ribu mahasiswa dari 2014 hingga sekarang, bersama dengan sekitar 100 ribu alamat email. "Ini adalah seruan mendesak bagi semua Peretas, Organisasi Hak Asasi Manusia, dan Aktivis di seluruh dunia untuk bersatu kembali dan memulai kampanye melawan Israel, berbagi apa yang sebenarnya terjadi di sana, mengekspos aktivitas teroris mereka kepada dunia," tulis para peretas di Telegram.  

"Kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap aktivitas perang Israel," kata para peretas tersebut menambahkan.

Bulan lalu, DragonForce Malaysia mengklaim telah meretas berbagai jaringan CCTV Israel, termasuk rumah dan lembaga pemerintah. Mereka juga telah meretas bisnis dan institusi Israel termasuk Israel Aerospace Industries, perusahaan asuransi Shirbit, dan perusahaan perangkat lunak Amital tahun lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement