Kamis 01 Jul 2021 10:02 WIB

Sindir AS, Xi: Kami tak Izinkan Siapa Pun Taklukkan China

China menandari 100 tahun berdirinya Partai Komunis.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden China Xi Jinping.
Foto: AP/Xie Huanchi/Xinhua
Presiden China Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping mengatakan negara itu tidak menindas negara lain. Pernyataan itu muncul pada pidato yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis yang berkuasa.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk menggertak, menindas, atau menaklukkan China," ujar Xi dikutip dari BBC.

Baca Juga

Dalam komentar yang dilihat sebagai referensi ke Amerika Serikat (AS), Xi juga memperingatkan terhadap siapa pun yang menindas China. Dia mengatakan,  kepala mereka (para penindas) akan terbentur melawan tembok baja yang kokoh.

Xi yang telah berbicara selama sekitar satu jam, menegaskan kembali peran partai di China modern. Partai itu telah menjadi pusat kisah pertumbuhan negara dan bahwa upaya untuk memisahkannya dari rakyat akan gagal.

China telah berulang kali menuduh AS berusaha mengekang pertumbuhannya dan komentar ini juga dilihat sebagai referensi ke negara yang saat ini terus bersitegang dengannya.

Pernyataan Xi diperdengarkan kepada kerumunan sekitar 70 ribu orang di alun-alun Tiananmen Beijing. Banyak dari mereka yang tidak memakai masker. Upacara mulai berlangsung pada Kamis (1/7) pagi dengan menampilkan jet militer terbang, salut meriam, dan lagu-lagu patriotik dimainkan.

Partai Komunis China (CCP) didirikan pada 1921 dan berkuasa 72 tahun yang lalu setelah perang saudara yang panjang. Pada saat itu negara telah mengalami perubahan besar dengan beberapa peristiwa secara mencolok hilang dalam dorongan propaganda.

Dalam menyambut peringatan 100 tahun CCP, China telah melakukan berbagai perayaan. Di antaranya bioskop China diperintahkan untuk memutar film propaganda, yang dikenal sebagai film merah setidaknya dua kali seminggu sejak April. Sementara itu, 100 drama televisi yang merayakan hari jadinya telah dijadwalkan tayang sepanjang tahun.

Pada Senin (28/6), sebuah pertunjukan seni berjudul "The Great Journey" dipentaskan di stadion Bird's Nest di Beijing, dengan para pemain mengenakan set-piece mewah yang merinci sejarah pesta dan negara. Dalam pertunjukan itu, peristiwa penting seperti pembersihan Revolusi Kebudayaan, protes Lapangan Tiananmen 1989, dan protes pro-demokrasi di Hong Kong tidak ditampilkan.

Sebuah lagu 100 persen yang memuji pencapaian Cina dan menampilkan 100 rapper juga dirilis. "Wisata merah" juga menjadi populer, dengan perusahaan perjalanan seperti Ctrip meluncurkan 100 rute unik untuk peziarah merah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement