Kamis 01 Jul 2021 06:24 WIB

Kasus Covid-19 di Arab Saudi Mulai Stabil

Tak ada pasien dengan gejala Covid-19 yang dirawat di dalam ICU 24 jam terakhir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Vaksinator bersiap menyuntik vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH --- Kasus infeksi virus Covid-19 di Kerajaan Arab Saudi tengah menunjukkan kondisi stabil. Seperti dilansir Arab News pada Kamis (1/7), hal ini setelah Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan tidak ada pasien dengan gejala terinfeksi Covid-19 yang dirawat dirawat di ICU selama 24 jam terakhir.

Kerajaan Arab Saudi mencatat 1.486 kasus Covid-19 baru pada Rabu (30/6), sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 487.592 kasus. Kasus baru terbanyak berada di Provinsi Timur dengan 360 kasus, diikuti oleh Makkah 317 kasus, Riyadh 261 kasus, dan Asir 196 kasus.

Baca Juga

Ada 12.140 kasus aktif, sementara jumlah kasus kritis turun menjadi 1.406 kasus dibandingkan minggu lalu. Lima belas kematian baru terkait Covid-19 telah meningkatkan jumlah total kematian menjadi 7.819 kasus.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa 1.055 pasien telah pulih dari Covid-19, sehingga jumlah total sembuh di Kerajaan menjadi 467.633 orang. Tingkat kesembuhan negara saat ini berada di 95,9 persen dan tetap stabil.

Selain itu, 104.573 tes reaksi berantai polimerase (PCR) baru yang dilakukan dalam 24 jam terakhir telah meningkatkan jumlah tes yang dilakukan di negara ini menjadi lebih dari 21,9 juta. Pihak berwenang terus menindak mereka yang melanggar protokol karantina karena 200 pelanggar karantina ditangkap di Provinsi Timur. Pelanggar bisa menghadapi dua tahun penjara dan denda hingga 200 ribu riyal atau setara 53.330 dolar Amerika.

Di bidang vaksin Covid-19, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 1,3 juta populasi lansia telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin. Di antara populasi umum Kerajaan, lebih dari 51,1 persen telah menerima setidaknya satu suntikan karena 17,7 juta dosis telah diberikan dengan kecepatan 119.602 per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement