Kamis 01 Jul 2021 02:31 WIB

Startup Kripto Indodax Kantongi 3 Sertifikat ISO

Penerapan ISO untuk membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan informasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Indodax telah resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) per 29 Januari 2020.
Foto: dokpri
Indodax telah resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) per 29 Januari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan startup kripto Indonesia, Indodax, menerapkan keamanan informasi dengan standar internasional. Hal ini ditandai dengan tiga sertifikat ISO atau standardisasi internasional yang sudah didapatkan. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Indodax telah mendapatkan ISO/EIC 27017:2015 baru-baru ini. Sebelumnya, Indodax juga mendapatkan dua sertifikasi standar internasional sekaligus pada 2019. Kedua ISO tersebut ISO/EIC : 27001:2013 dan ISO/EIC : 9001:2015. 

“Indodax akan menerapkan 3 ISO tersebut. Ini karena kami ingin Indodax menjadi tempat transaksi aset kripto yang paling aman di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/6).

Menurutnya, standardisasi ini untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi dan melindungi serta menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi.  “Dua sertifikasi ISO ini kami raih dan kami terapkan untuk keamanan para member Indodax. Kita tidak hanya berfokus pada transaksi aset kripto saja. Tapi juga menjamin dan melakukan yang terbaik untuk keamanan member,” katanya. 

ISO 27017 adalah standar internasional keamanan cloud yang memberikan panduan kontrol keamanan yang berlaku untuk penyediaan dan penggunaan layanan cloud. Hal ini untuk membuat keamanan layanan berbasis cloud yang lebih aman dan juga mengurangi risiko terkait dengan masalah keamanan. 

Sertifikasi tersebut juga berkaitan dengan sistem keamanan informasi yang juga bagian dari ISO 27001:2013. Sebelumnya, Indodax telah mendapatkan sertifikasi standardisasi internasional itu pada Oktober 2019.  Penerapan standar ISO tersebut membantu Indodax dalam membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan informasi (information security management system/ISMS) yang merupakan seperangkat unsur yang saling terkait. 

Pada Oktober 2019, kata dia, Indodax juga mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Adapun sertifikasi ini berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen kualitas. “Indodax sudah berdiri selama tujuh tahun dan saat ini memiliki ratusan karyawan untuk mendukung operasional dan melayani member dalam 24 jam,” kata Oscar.

Menurutnya peningkatan pelayanan ini juga seiring meningkatnya jumlah member Indodax secara signifikan pada tahun ini. Saat ini jumlah member mencapai lebih dari 3,8 juta orang. “Penambahan jumlah member ini seiring meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang aset kripto,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement