Rabu 30 Jun 2021 23:59 WIB

PMI: Permintaan darah di Lebak meningkat

PMI menyebut saat ini persediaan darah di Lebak menipis seiring merebaknya covid-19

Petugas PMI menunjukan stok darah pendonor di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI). PMI menyebut saat ini persediaan darah di Lebak menipis seiring merebaknya covid-19
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas PMI menunjukan stok darah pendonor di Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI). PMI menyebut saat ini persediaan darah di Lebak menipis seiring merebaknya covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak, Banten, mengemukakan permintaan darah di daerah itu sejak beberapa hari terakhir ini meningkat sehubungan semakin melonjaknya pasien Covid-19.

"Saat ini permintaan darah dari 30 kantung naik menjadi 50 kantung dengan kapasitas 250 CC," kata Yayu, seorang petugas Unit Teknis Daerah Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak di Lebak, Rabu.

Permintaan darah untuk pasien RSUD Adjidarmo, Rumah Sakit Kartini dan Rumah Sakit Misi Rangkasbitung terpenuhi, meski pedonor dari masyarakat relatif kecil. Selama ini, kata dia, persediaan darah yang ada antara lima sampai tujuh kantong.

Permintaan itu kebanyakan permintaan darah golongan A dan AB, sedangkan permintaan meningkat hingga 50 kantong per hari. Untuk itu, petugas terpaksa melakukan pedonor pengganti dari keluarga pasien untuk memenuhi kebutuhan darah.

Dengan cara seperti itu, menurut dia, hingga kini kebutuhan pasien bisa terpenuhi."Kami sudah berlangsung lama untuk memenuhi darah dilakukan pedonor pengganti dari keluarga pasien, karena stok darah yang ada menipis," katanya menjelaskan.

Menurut dia, menipisnya persediaan darah yang ada sehubungan masa pandemi COVID-19 tidak diperbolehkan terjadi kerumunan. Selain itu juga pedonor sangat ketakutan karena khawatir terpapar virus corona.

Biasanya, kata dia, pihaknya menggelar pedonor dari relawan berbagai instansi pemerintah, Polri, TNI, pelajar, jemaat gereja, dan lainnya. Mereka pasien yang membutuhkan darah di antaranya untuk operasi kecelakaan, penyakit dalam hingga persalinan sesar.

Selain itu juga untuk pasien yang terpapar virus corona hingga menimbulkan penyakit penyerta. Dengan demikian, pihaknya kini sangat terbantu melalui pengganti pedonor dari keluarga.

"Kami bisa mengolah proses darah keluarga pengganti hanya lama empat jam," katanya. Sejumlah keluarga pasien di UTD-PMI Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka keluarga pasien merasa lega setelah mendapatkan darah dari pedonor pengganti, sehingga bisa terpenuhi.

Sebab, kata dia, jika langka darah di PMI Lebak disarankan mencari ke Serang dan Tangerang."Kami beruntung untuk operasi orang tua yang membutuhkan empat kantong bisa terpenuhi dari pedonor keluarga dan tetangga,"kata Hamid warga Rangkasbitung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement