Rabu 30 Jun 2021 19:18 WIB

Studi Ungkap Tanda Terinfeksi Covid-19 Setelah Vaksinasi

Vaksinasi tidak menutup kemungkinan kembali terpapar Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Vaksinasi tidak menutup kemungkinan kembali terpapar Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinasi tidak menutup kemungkinan kembali terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi tidak menutup kemungkinan kembali terpapar Covid-19. Meski Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa infeksi virus corona antara pasien yang sudah divaksinasi sangat jarang.  

Berdasarkan data CDC per 30 April 2021, hanya 10.262 dari sekitar 101 juta orang yang sudah menjalani vaksinasi lengkap terkena Covid-19. Artinya, kemungkinan itu hanya sebesar 0,01 persen. Namun, tetap perlu diwaspadai jika Anda masuk dalam kelompok minoritas itu.

Baca Juga

Laporan baru dari ZOE COVID Symptom Study mengungkap beberapa tanda seseorang terpapar Covid-19 usai menjalani vaksinasi. Riset dilakukan peneliti dari King's College London, Rumah Sakit Umum Massachusetts, Harvard TH Chan School of Public Health, dan Stanford University School of Medicine.

Mereka melacak gejala pasien Covid-19 selama lebih dari setahun. "Kami telah menemukan bahwa banyak bersin adalah tanda infeksi yang lebih umum pada mereka yang telah divaksinasi," ujar para peneliti pada pertengahan Juni, dikutip dari laman Best Life Online, Rabu (30/6).

Sebelum studi terbaru itu, bersin biasanya tidak dianggap sebagai gejala Covid-19, bahkan jadi salah satu cara untuk membedakan virus dari pilek, flu, atau alergi. Namun, sangat mungkin terjadi perubahan kondisi, utamanya menjadi gejala khusus pada orang yang sudah divaksinasi.

"Anehnya, kami memperhatikan bahwa orang yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala, dibandingkan dengan mereka yang belum divaksin," ungkap tim periset pada salah satu pernyataan.

Jika Anda telah divaksinasi dan sering bersin tanpa alasan, ada baiknya berinisiatif menjalani tes Covid-19. Terlebih, apabila Anda tinggal bersama kelompok usia atau orang yang berisiko lebih besar terkena penyakit tersebut maupun bekerja di sekitar mereka.

Sebagai informasi, vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 95 persen efektif melawan gejala Covid-19, sementara Johnson & Johnson sekitar 66 persen. Meski begitu, vaksin tidak memblokir Covid-19 sepenuhnya sehingga kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan amat diperlukan.

Para peneliti mengatakan bahwa secara umum, orang yang divaksinasi dan mengidap Covid-19 akan mengalami gejala serupa dengan orang yang belum divaksinasi. Hanya saja, penyakit mereka lebih ringan dan lebih pendek atau malah tidak bergejala sama sekali.  

Para peneliti mencatat bahwa bersin tanpa alasan yang ditetapkan sebagai gejala baru adalah cara yang sangat efisien bagi virus untuk menyebar. Pasalnya, bersin mampu mengirimkan partikel yang terkontaminasi terbang ke udara sehingga perlu diwaspadai.

"Banyak bersin bisa menjadi tanda potensial bahwa seseorang yang divaksinasi memiliki Covid-19 dan betapapun ringannya, seseorang harus mengikuti tes dan mengisolasi diri untuk melindungi teman, keluarga, dan kolega mereka," ucap peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement