Rabu 30 Jun 2021 18:21 WIB

Covid Melonjak, Pemkot Bandung Siapkan Rumah Sakit Darurat

Pemkor Bandung menyiapkan rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Walikota Bandung Oded M Danial
Foto: Humas Kota Bandung
Walikota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menyiapkan rumah sakit darurat di gedung bekas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang berada di Jalan Astanaanyar. Rumah sakit darurat tersebut akan dimanfaatkan sebagai tempat praperawatan bagi pasien Covid-19.

"Insya Allah sudah dibahas oleh Pak Sekda dan jajaran, gedung eks RSKIA Astanaanyar disiapkan," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan secara daring, Rabu (30/6).

Baca Juga

Oded menuturkan, saat ini terdapat fasilitas kesehatan rumah sakit di Kota Bandung yang menutup kegiatan sementara di instalasi gawat darurat (IGD). Termasuk penutupan sementara IGD rumah sakit di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung.

"Tadi ada (IGD yang ditutup), rumah sakit Eidelwiess karena sudah penuh, rumah sakit Cibabat (Cimahi) dan Majalaya (Kabupaten Bandung) muncul di ratas," katanya.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan pihaknya juga menyediakan tenda darurat di dua rumah sakit yaitu RSUD Ujungberung dan RSKIA. Pendirian tenda darurat diperuntukkan untuk pasien non Covid-19 untuk meminimalisasi kontak dengan petugas atau pasien yang terpapar Covid-19.

"Penyediaan tenda darurat bukan hanya di RSUD (Ujungberung), minggu lalu memasang di RSKIA," ucapnya.

Sebelumnya, Kabid Pelayanan Kesehatan Kota Bandung, Yorisa Sativa mengatakan rumah sakit yang dimanfaatkan bagi pasien pada kondisi pra perawatan diharapkan dapat meminimalisasi potensi pasien tidak terlayani di rumah sakit rujukan Covid-19 akibat penuh dan dikhawatirkan menyebabkan pasien semakin parah. Terlebih saat ini keterisian rumah sakit sudah mencapai di atas 90 persen.

"Kita membuat suatu strategi pra hospital bentuknya bisa tujuannya transit, katakan kita punya 200 bed yang belum bisa masuk ke rumah sakit bisa kesitu observasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement