Rabu 30 Jun 2021 17:55 WIB

Erick Dukung Kerja sama Pos-BNI dengan GP Ansor

Pos Indonesia, BNI, dan GP Ansor jalin kerjasama berdayakan UMKM

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nashih Nashrullah
Dirut PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi (tengah) menunjukan nota kerjasama bersama Dirut BNI Royke Tumilar (dua kiri), Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman (dua kanan) disaksikan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kanan) saat acara Launching Nasional Kerjasama Pemberdayaan dan Pendampingan Umum UMKM di Kantor PP GP ANSOR, Jakarta, Rabu (30/6). Kerjasama ini diharapkan akan menjadi salah satu cara meningkatkan kewirausahaan pemuda dengan dengan modal yang terjangkau, perluasan akses pemasaran atas produk-produk anggota GP Ansor dan perluasan jaringan pembayaran wakaf dan travel haji dan umroh.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Dirut PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi (tengah) menunjukan nota kerjasama bersama Dirut BNI Royke Tumilar (dua kiri), Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman (dua kanan) disaksikan oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kanan) saat acara Launching Nasional Kerjasama Pemberdayaan dan Pendampingan Umum UMKM di Kantor PP GP ANSOR, Jakarta, Rabu (30/6). Kerjasama ini diharapkan akan menjadi salah satu cara meningkatkan kewirausahaan pemuda dengan dengan modal yang terjangkau, perluasan akses pemasaran atas produk-produk anggota GP Ansor dan perluasan jaringan pembayaran wakaf dan travel haji dan umroh.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perjanjian kerja sama program pemberdayaan dan pendampingan UMKM antara Pos Indonesia, BNI, dan GP Ansor, merupakan upaya BUMN mendorong keseimbangan ekonomi nasional. 

Erick menyebut BUMN tidak sekadar lokomotif pembangunan, melainkan juga menjadi penyeimbang dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.  

Baca Juga

"Sejak awal kita ingin menjadi penyeimbang, saya mengharuskan BUMN menjadi korporasi yang tidak hanya sehat tapi juga bisa menjadi bagian melayani masyarakat dengan baik," ujar Erick saat menyaksikan perjanjian kerja sama program pemberdayaan dan pendampingan UMKM antara Pos Indonesia, BNI, dengan GP Ansor di kantor pusat GP Ansor, Jakarta, Rabu (30/6). 

Erick mendukung upaya Menteri Agama sekaligus Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam melahirkan para entrepreneur muda dari Ansor. 

 

BUMN, ucap Erick, sejalan dengan Ansor untuk membantu para pelaku usaha kelas menengah ke bawah yang saat ini sangat memerlukan bantuan. 

Kata Erick, upaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju dan modern tidak akan ada artinya jika meninggalkan fondasi bangsa yang erat dengan gotong royong. 

"Kta bicara Indonesia sejahtera, tapi realitanya, yang kaya makin kaya, yang miskin makukn miskin, apalagi dengan adanya pandemi," ucap Erick. 

Erick telah menugaskan BUMN melaksanakan program-program yang langsung dirasakan dampaknya bagi UMKM saat ini. 

Erick tak menampik jika sebagian besar BUMN juga terdampak pandemi, namun Erick meminta BUMN segera mengubah model bisnis perusahaan ke arah digitalisasi dan membangun ekosistem yang bersama masyarakat.  

"Ini prioritas keseimbangan yang mau kita lakukan dan alhamdulillah program-program UMKM jadi sangat penting seperti PaDi (Pasar Digital) UMKM yang didukung seluruh BUMN bahwa pengadaan BUMN yang di bawah Rp 400 juta kita prioritaskan pada UMKM," lanjut Erick. 

Erick menyebut UMKM memerlukan bantuan dari sisi pendampinan, pendanaan, dan market. Erick menilai Ansor mampu membantu BUMN dalam memberikan pendampinan, pendanaan, dan market kepada para UMKM. 

Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan program pendampingan juga menjadi salah satu fokus MES kepada pondok pesantren (ponpes). Erick mengatakan ponpes memiliki potensi dalam membangun kemandirian ekonomi. 

"Selain program yang ada Pos dan BNI, kita juga gerakkan beberapa program dari Pertamina bersama MES hampir lima ribu ponpes bisa punya Pertashop. Ini sudah 1.200 ponpes yang daftar," ungkap Erick. 

Kata Erick, MES juga ingin memaksimalkan potensi industri halal Indonesia yang selama ini hanya menjadi pangsa pasar. Erick menyebut pandemi menjadi momentum dalam membangunkan industri halal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Industri halal kita harus terima kasih kepada Allah SWT yang mana pandemi bangunkan kita dari tidur, kita punya market besar tapi selama ini kita terlena. Industri halal harus menjadi salah satu bagian menyeimbangkan ekonomi kita," kata Erick menambahkan.  

Menteri Agama dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyambut positif perjanjian kerja sama program pemberdayaan dan pendampingan UMKM antara PT Pos Indonesia, PT BNI, dengan GP Ansor. 

Yaqut menilai kerja sama ini sangat penting, terutama untuk mengangkat tingkat ekonomi masyarakat yang jatuh saat pandemi.  "Apalagi Ansor punya tujuh juta kader, mayoritas kader Ansor berada di level ekonomi menengah ke bawah," ujar Yaqut saat menyaksikan perjanjian kerja sama program pemberdayaan dan pendampingan UMKM antara Pos Indonesia, BNI, dengan GP Ansor di kantor pusat GP Ansor, Jakarta, Rabu (30/6). 

Yaqut mengatakan Ansor memegang tiga pilar utama NU yakni Nahdlatul Waton, sebagai semangat nasionalisme dan politik; Taswirul Afkar sebagai semangat pemikiran keilmuan dan keagamaan; dan Nahdlatut Tujjar sebagai semangat pemberdayaan ekonomi. 

Sejauh ini, lanjut Yaqut, Ansor baru menerapkan dua dari tiga pilar utama NU yakni Nahdlatul Waton dan Taswirul Afkar.

Sementara untuk Nahdlatut Tujjar sebagai semangat pemberdayaan ekonomi, Yaqut menilai masih minim kader Ansor yang berkutat pada sektor kewirausahaan.  Oleh karena itu, Yaqut berharap kerja sama dengan Pos Indonesia dan BNI mampu meningkatkan jumlah wirausaha di kader Ansor.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement