Rabu 30 Jun 2021 13:49 WIB

Lima Wilayah di Sulawesi Tenggara Masuk Zona Merah Covid-19

Kota Palu menjadi salah satu wilayah yang masuk zona merah Covid-19.

Kota Palu menjadi salah satu wilayah yang masuk zona merah Covid-19.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Kota Palu menjadi salah satu wilayah yang masuk zona merah Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Lima wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah masuk kedalam zona merah atau zona yang berisiko tinggi terjadi penularan dan penyebaran COVID-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, lima daerah yang masuk zona merah tersebut antara lain Kota Palu, Kabupaten Donggala, Poso, Tojo Una-Una (Touna) dan Morowali.

"Kasus aktif COVID-19 di Kota Palu ada 138 kasus atau 138 orang positif terpapar COVID-19 yang kini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra sebagaimana yang tertuang dalam data situasi COVID-19 Dinkes Sulteng di Palu, Selasa (29/6) malam. Selanjutnya terdapat 27 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Donggala, 12 kasus aktif di Poso, 11 kasus aktif di Touna dan 66 kasus aktif di Morowali.

Baca Juga

"Sementara itu enam daerah masuk kedalam zona kuning atau zona dengan risiko sedang terjadi penularan dan penyebaran COVID-19. Enam daerah itu antara lain Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan (Bangkep), Morowali Utara (Morut), Sigi, Tolitoli dan Buol," ujarnya.

Di Banggai, lanjutnya, terdapat 72 kasus aktif COVID-19. Di Bangkep terdapat 14 kasus aktif, Sigi 41 kasus aktif, Tolitoli 27 kasus aktif dan di Buol sembilan kasus aktif. Adapun dua daerah di Provinsi Sulteng yaitu di Kabupaten Banggai Laut (Balut) dan Parigi Moutong (Parimo) masuk zona kuning atau zona dengan risiko rendah terjadi penularan dan penyebaran COVID-19.

"Ada 21 Kasus aktif COVID-19 di Parimo. Sementara di Kabupaten Balut sama sekali tidak ditemukan kasus aktif COVID-19," terangnya.

Secara kumulatif, Komang menyatakan sudah 13.577 orang yang terpapar COVID-19 di Provinsi Sulteng. Dari 13.577 orang tersebut, 12.734 orang dinyatakan telah sembuh, 399 orang meninggal dunia dan 444 pasien masing menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement