Rabu 30 Jun 2021 11:58 WIB

Kabupaten Bandung Zona Merah, BOR RS Capai 95 Persen

Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bandung mencapai 8 rumah sakit.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pasien bersama keluarga menunggu hasil PCR dan ruangan rawat inap di Posko Covid-19 dan Pemeriksaan Swab RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (25/6). Akibat lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bandung yang saat ini berstatus zona merah Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit tersebut mencapai 95,53 persen, melampaui ambang batas aman BOR yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60 hingga 80 persen. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pasien bersama keluarga menunggu hasil PCR dan ruangan rawat inap di Posko Covid-19 dan Pemeriksaan Swab RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (25/6). Akibat lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bandung yang saat ini berstatus zona merah Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit tersebut mencapai 95,53 persen, melampaui ambang batas aman BOR yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60 hingga 80 persen. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Status level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bandung saat ini masih berstatus zona merah atau risiko tinggi. Keterisian tempat tidur bagi pasien rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 8 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bandung sudah mencapai 95 persen.

"BOR kemarin ada 95 persen, artinya 90 persen semua tempat tidur khusus Covid-19 terpakai. Bila melebihi 70 persen sudah hati-hati," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, dr Grace Mediana saat dihubungi, Rabu (30/6).

Ia menuturkan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bandung mencapai 8 rumah sakit dengan ketersediaan tempat tidur mencapai 369 dan terpakai semua. Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Bandung dan serentak di wilayah Bandung Raya.

"Saat ini Kabupaten Bandung dan Bandung Raya kondisinya lagi sama meningkat kasusnya. Ini menjadi upaya kita bersama menekan kasus konfirmasi positif tidak bisa sendiri," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 sudah diprediksi sejak awal pasca libur lebaran. Sebelumnya, dua pekan setelah libur natal dan tahun baru terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Terkait dugaan peningkatan kasus akibat muncul varian delta, ia mengaku belum dapat menyimpulkan hal tersebut sebab belum muncul penelitian terkait hal tersebut. Gubernur Jawa Barat mengatakan varian delta sudah masuk ke wilayah Karawang dan Depok. Namun, dengan mobilitas dan pergerakan masyarakat yang tinggi maka penyebaran varian tersebut dapat memungkinkan terjadi.

Grace mengatakan pemerintah, masyarakat dan media massa berupaya mendorong agar kasus positif aktif bisa menurun. Masyarakat diminta untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yang dinilai efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19 serta ikut vaksinasi.

"Masyarakat jangan panik tapi harus berkontribusi menekan angka kasus, satu menjalankan tertib patuh tidak kendor 5M paling utama menggunakan masker, menjaga jarak, melakukan cuci tangan pakai sabun atau handsanitazer dan mengurangi mobilitas," katanya.

Ia mengatakan saat ini sebanyak 120 ribu orang terdiri dari pelayan publik, lansia dan masyarakat umum sudah mendapatkan vaksinasi di Kabupaten Bandung.

Total kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung mencapai 19.779 terdiri dari 3512 orang yang masih dirawat, 15.912 orang yang sembuh, 352 yang meninggal dunia. Kasus harian hingga kemarin, Selasa (29/6) mencapai 260 kasus.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement