Rabu 30 Jun 2021 11:24 WIB

Kim Jong-un Kecam Pejabat Korut Karena Gagal Atasi Pandemi

Korut selama ini menerapkan pembatasan ketat Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, Kim Jong Un menghadiri pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, Jumat, 4 Juni 2021.
Foto: AP/KCNA via KNS
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, Kim Jong Un menghadiri pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, Jumat, 4 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Media Korea Utara (Korut) melaporkan pemimpin negara itu Kim Jong-un mengecam pejabat tinggi partai berkuasa atas kegagalan mereka dalam mengatasi pandemi. Kegagalan itu dinilai dapat membahayakan keamanan negara dan rakyat serta membawa Korut ke 'krisis hebat. Tidak disebutkan dengan spesifik krisis apa yang sedang melanda Korut.

Kantor berita KCNA juga tidak menjelaskan apa yang terjadi atau bagaimana rakyat sedang dalam bahaya. Korut mengklaim mereka tidak memiliki kasus infeksi Covid-19.

Baca Juga

Namun negara yang tertutup itu menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat. Seperti menutup perbatasan dan menahan lalu lintas perjalanan dalam negeri. Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pun mempertanyakan klaim tersebut.

KCNA melaporkan Kim menggelar rapat dengan politbiro Partai Buruh untuk membahas sejumlah petinggi partai mengabaikan tugasnya. Seperti gagal mengimplementasikan kebijakan jangka panjang untuk mengatasi pandemi.  

"Ia menyebutkan pejabat-pejabat senior yang bertanggung jawab atas urusan negara mengabaikan implementasi keputusan partai yang penting dan karena itu menyebabkan kasus krusial yang menciptakan krisis hebat dalam memastikan keamanan negara dan rakyat dan menimbulkan konsekuensi serius," kata KCNA dalam laporannya, Rabu (30/6).

Dalam rapat tersebut beberapa anggota politbiro, sekretaris komite pusat dan sejumlah pejabat badan pemerintah diganti. Tapi KCNA tidak menjelaskan dengan spesifik apakah perubahan tersebut berkaitan dengan pengabaian tugas yang dimaksud Kim.

Pakar dari Harvard Medical School Kee B. Park mengatakan Korut memberi perlindungan pada rakyatnya dari virus Corona seperti menjaga kelangsungan hidup bangsa. Pria yang pernah bekerja di proyek-proyek kesehatan di Korut itu menambahkan kebijakan pandemi negara itu diambil oleh pemimpin-pemimpinnya yang paling senior.

"Tujuan utama strategi Korut adalah mencegah agar virus tidak masuk ke negara itu sambil memperkuat kemampuan pengobatan serta mendapatkan vaksin," katanya.

Park mengatakan, pendekatan menyeluruh Pemerintah Korut dan beberapa pertemuan skala besar menunjukkan negara itu mungkin sudah mencegah wabah besar. "Tetapi keberhasilan datang dengan biaya mahal untuk perekonomiannya dan meningkatkan kerentanan bagi masyarakat yang paling miskin," tambah Park.  

Tahun lalu Korut sudah mendeklarasikan keadaan darurat nasional dan menutup kota perbatasan Kaesong setelah seorang yang membelot ke Korsel tiga tahun yang lalu pulang dengan menyeberangi garis perbatasan. Kantor berita pemerintahan melaporkan orang itu memiliki gejala Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan hasil tes virus korona Korut pada laki-laki itu tidak menyakinkan. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement