Selasa 29 Jun 2021 22:49 WIB

Pesta Kesenian Bali ke-43 di Institut Seni Indonesia

Pagelaran yang digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan..

Rep: Nyoman Hendra Wibowo/ Red: Yogi Ardhi

Seniman dari Komunitas Sanggar Seni Genta Eka Suari (GESURI), Desa Taman Bali, Bangli menampilkan Tari Legong Calonarang dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali ke-43 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (29/6/2021). Pagelaran yang digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut mengangkat judul (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Seniman dari Komunitas Sanggar Seni Genta Eka Suari (GESURI), Desa Taman Bali, Bangli menampilkan Tari Legong Calonarang dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali ke-43 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (29/6/2021). Pagelaran yang digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut mengangkat judul (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Seniman dari Komunitas Sanggar Seni Genta Eka Suari (GESURI), Desa Taman Bali, Bangli menampilkan Tari Legong Calonarang dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali ke-43 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (29/6/2021). Pagelaran yang digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut mengangkat judul (FOTO : Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Seniman dari Komunitas Sanggar Seni Genta Eka Suari (GESURI), Desa Taman Bali, Bangli menampilkan Tari Legong Calonarang dalam pagelaran Pesta Kesenian Bali ke-43 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Selasa (29/6).

Pagelaran yang digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut mengangkat judul "Sumambang" yang merupakan pertempuran besar antara kebaikan dan kebatilan dengan menekankan konsep "Rwa Bhineda" yaitu tentang suatu perbedaan yang ada di dunia untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan alam semesta. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement