Selasa 29 Jun 2021 20:20 WIB

Pelaksanaan Prokes Diminta untuk Dievaluasi

Jumlah warga divaksinasi masih jauh dari target yang ditetapkan.

Pengendara kendaraan mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Gerai Vaksin Presisi di depan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021). Vaksinasi COVID-19 kepada pengendara-pengendara kendaraan itu guna mewujudkan kekebalan komunal atau
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pengendara kendaraan mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Gerai Vaksin Presisi di depan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021). Vaksinasi COVID-19 kepada pengendara-pengendara kendaraan itu guna mewujudkan kekebalan komunal atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Tanah Air terus melonjak. Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 bisa disebabkan oleh menurunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) hingga cakupan vaksin Covid-19 yang belum menjangkau semua target.

"Kampanye protokol kesehatan sudah, tetapi seberapa besar protokol kesehatan ini diterapkan masyarakat? itu harus dievaluasi," katanya saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Kiat Sehat Isolasi Mandiri, Selasa (29/6).

Baca Juga

Ia menambahkan, ini bisa dilihat dari apakah 50 persen masyarakat Indonesia sudah tahu dengan kampanye ini. Kemudian, ia meminta yang juga harus dilihat adalah apakah protokol itu sudah diterapkan atau belum. "Atau  bisa jadi kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang awalnya cukup tinggi kemudian menurun," tuturnya. 

Kemudian, mengenai vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan, ia mengakui memang Indonesia berupaya semaksimal mungkin bisa melakukan vaksinasi.

"Tetapi kita tahu saat ini jumlah vaksinasi belum mencapai 20 persen atau baru 20 juta orang dari total masyarakat yang ditargetkan menerima vaksinasi. Artinya, itu masih jauh dari target pemerintah yaitu 180 juta orang," ujarnya.

Sehingga, dia menambahkan, kondisi saat ini belum cukup aman bagi semua untuk mengendorkan pertahanan. Ia menambahkan, pertahanan sekarang adalah mengombinasi upaya 5M dan jangan makan bersama. Kemudian orang diminta disiplin dengan maskernya, disiplin dengan perbaikan kualitas udara, baik di dalam dan luar ruangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement