Selasa 29 Jun 2021 15:04 WIB

PREVIEW Inggris vs Jerman: Misi Menghapus Trauma

Southgate dihantui kekalahan Inggris dari Jerman di Piala Dunia dan Piala Eropa.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Manajer Inggris Gareth Southgate memeriksa lapangan sebelum pertandingan sepak bola babak penyisihan grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di London, Inggris, 13 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/Justin Tallis / POOL
Manajer Inggris Gareth Southgate memeriksa lapangan sebelum pertandingan sepak bola babak penyisihan grup D UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Kroasia di London, Inggris, 13 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duel klasik raksasa sepak bola Eropa akan tersaji pada babak 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020 ketika Inggris berhadapan dengan Jerman di Stadion Wembley, London, Selasa (29/6) malam WIB.

Pertemuan kedua tim selalu menyajikan tontotan menarik. Ini mengingat rivalitas keduanya tak pernah luntur sebagai kiblat sepak bola dunia.

Catatan kedua tim masih imbang jika dihitung 32 pertemuan terakhir yaitu sama-sama meraih 13 kali kemenangan. Namun Jerman unggul 3-2 dalam enam pertemuan terakhir termasuk saat mengalahkan Inggris dengan skor 4-1 di Piala Dunia 2010.

Trauma kekalahan Inggris di Piala Dunia 2010 mungkin tak akan terlalu besar karena di skuad mereka saat ini tak ada satupun pemain yang berlaga di turnamen tersebut.

Wajah The Three Lions benar-benar segar yang diisi oleh pemain muda.

Adapun di pihak Jerman masih ada beberapa pemain yang ikut bermain di Piala Dunia 2010 yaitu kiper Manuel Neuer, Thomas Muller dan Toni Kross.

Kendati demikian Jerman bukan berarti dapat mengulangi lagi kemenangan mereka di Piala Dunia 2010 dengan alasan skuad Inggris saat ini berbeda seratus persen dengan sepuluh tahun lalu.

Pelatih Inggris Gareth Southgate memberikan porsi latihan penalti lebih banyak untuk menyiapkan kemungkinan terburuk jika laga harus ditentukan dengan adu penalti. Southgate dan Inggris sebenarnya memiliki catatan tak terlalu baik di babak adu penalti.

Namun Southgate sudah berhasil mengusir kekhawatiran itu ketika mengalahkan Kolombia lewat adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Meski Southgate tetap dihantui oleh kekalahan Inggris dari Jerman di Italia pada Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996. Ketika itu, Southgate gagal mengeksekusi penalti.

Rekor buruk Southgate itu tak membuat dia kehilangan semangat membawa Inggris lolos ke perempat final. Ia mendorong seluruh pemain siap tampil melawan tim Panser. Southgate ingin mencoba menguasai permainan di lini tengah.

“Kami memiliki proses, kami telah memenangkan dua [adu penalti] terakhir kami dan kami telah mengikuti proses yang sama dan telah lebih fokus pada itu minggu ini.”

“Kami menciptakan proses yang berhasil untuk kami di turnamen sebelumnya yang dipahami para pemain dan mudah-mudahan akan berhasil bagi kami jika itu sampai ke adu penalti,” ujarnya dilansir dari Mirror, Senin (28/6).

Perjalanan Jerman di penyisihan grup mungkin tak meyakinkan karena pasukan Joachim Low kebobolan lima gol. Tetapi Southgate tak akan meremehkan mereka hanya karena catatan buruk tersebut. Sebab, skuad mereka diisi oleh beberapa pemain pemenang Piala Dunia 2014 dan pemenang Liga Champions.

Menurutnya mereka berhasil melewati persaingan grup neraka yang diisi oleh Prancis Portugal dan Hungaria. Untuk itu, Southgate akan memastikan pasukannya harus berada dalam kondisi terbaik. Southgate belum menentukan pola permainan apa yang akan diterapkan apakah menyerang total atau yang lainnya.

Ia juga mengungkapkan terkait peluang dua pemainnya yaitu Mason Mount dan Ben Chilwell yang tengah mengisolasi diri karena kontak erat dengan pemain Skotlandia Billy Gilmour yang positif Covid-19. Meski masa karantina mereka akan berakhir sebelum pertandingan, Southgate akan memantau kesehatan mental mereka apakah siap diturunkan.

Beberapa pemain Jerman pernah bermain di stadion kebanggaran rakyat Inggris tersebut. Pemain Chelsea, Kai Havertz salah satu diantaranya.  Oleh karena itu ia cukup mengenal bagaimana aura bermain di stadion tersebut.

“Tentu saja, ini adalah pertandingan spesial bagi saya,” kata Havertz dalam konferensi pers, dilansir dar Skysport.

Havertz memang tak menampik timnya juga menyiapkan kemungkinan terburuk yaitu babak adu penalti. Menurutnya sebagai pemain harus siap menghadapi keadaan apapun. Namun ia menegaskan Jerman akan berusaha mengalahkan Inggris tanpa adu penalti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement