Selasa 29 Jun 2021 12:34 WIB

Covid Terus Melonjak, DKI Siapkan Strategi Skenario Terburuk

Saat faskes tak sanggup lagi menampung pasien, akan dilakukan pengetatan aktivitas.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 di Jakarta terus melonjak. Fasilitas kesehatan juga mulai kewalahan menampung pasien. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mengaku, telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi skenario terburuk. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur Anies Baswedan sudah rapat dengan Presiden Joko Widodo, Senin (28/6). Anies juga mengikuti rapat dengan Menteri Kesehatan, Mendagri, serta gubernur, kapolda, dan pangdam seluruh Indonesia. 

Namun, Ariza mengaku, belum tahu hasil sejumlah rapat tersebut. Hasilnya akan diumumkan pada lain kesempatan. Ariza hanya menyebutkan bahwa pihaknya kini terus meningkatkan kemampuan fasilitas kesehatan menampung pasien. Mulai dari menambah tempat tidur, laboratorium, dan ketersediaan oksigen. 

Tapi, lanjut dia, tak tertutup kemungkinan kasus baru Covid-19 terus naik. Jika itu terjadi, jumlah pasien bisa melebihi jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia. Oleh karenanya, Pemprov DKI telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi skenario terburuk tersebut.

"Semuanya sudah kita susun strateginya (menghadapi skenario terburuk). Namun demikian, mari kita upayakan yang terbaik dengan tetap berada di rumah, laksanakan prokes, tidak ada lagi selain itu," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/6). 

Ketika fasilitas kesehatan tak sanggup lagi menampung pasien, kata Ariza, pihaknya akan melakukan pengetatan aktivitas masyarakat. "Perlu ada pengetatan dong. Kita harus menghadang di hulu, di hulu disiplin warga," kata dia. 

Ketika ditanya apakah akan membatasi pergerakan masyarakat keluar-masuk Jakarta, Ariza tak memberikan jawaban jelas. "Iya, kan dibatasi juga. Semua juga sekarang berpikir 2 atau 3 kali kalau mau bepergian ke luar daerah," kata dia. 

"Semua kita minta hati-hati, baik yang datang maupun keluar Jakarta harus sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat," imbuh dia. 

Kasus harian Covid-19 terus melonjak di Jakarta. Pada Sabtu (26/6) dan Ahad (27/6) tercatat kasus hariannya sama-sama sembilan ribu lebih. Itu adalah rekor tertinggi sepanjang pandemi melanda Ibu Kota. Senin (28/6) terjadi penambahan kasus delapan ribu lebih. 

Sedangkan daya tampung fasilitas kesehatan sudah hampir mendekati batas maksimalnya. Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, Ahad (27/6), menyebut tingkat keterisian tempat tidur isolasi sudah 92 persen. Adapun tempat tidur ICU sudah 87 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement