REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO, Affandi Ismail, mengatakan, HMI adalah organisasi perkaderan dan perjuangan dengan prinsip independensi asas Islam. Dengan begitu, kata dia, klaim netizen (warganet) menyoal HMI adalah binaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan anggapan keliru.

"Sangat keliru jika sebut HMI adalah binaan PKS," katanya kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (29/6).

Affandi mengomentari status warganet @kartaraharja yang menuding HMI adalah ormas binaan PKS. Akun bernama Karta juga menuding jika HMI adalah kadrun.

Affandi menuturkan, siapa pun yang menyebutkan pandangan tersebut, tentu tidak pernah membaca sejarah HMI.

Secara sederhana, kata dia, HMI lahir dua tahun pascakemerdekaan Indonesia, tepatnya 5 Februari 1947. "Sedangkan, PKS berdiri sejak 20 April 1998, artinya usia PKS baru kurang lebih 23 tahun, sedangkan usia HMI sudah 74 tahun. Lalu, bagaimana mungkin dikatakan bahwa HMI adalah binaan PKS?" ujar Affandi.

Dengan banyaknya salah klaim tersebut, Affandi mengutuk keras akun penyebar informasi salah tersebut. Tak sampai di sana, dia juga mendesak kepada aparat berwenang untuk menindak tegas pemilik akun tersebut. "Karena telah mencemarkan nama baik dan nama besar HMI," ucap Affandi.

Sebelumnya, viral dalam akun grup Whatsapp sebuah tangkapan layar akun Twitter atas nama Toto Kartarahardja yang berdebat dengan warganet lainnya bernama Hidan, yang mengomentari kritikan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Perdebatan itu terkait Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra yang merupakan kader pimpinan HMI. Akhirnya, masalah BEM UI merembet membahas PKS. Sebagai mantan kader HMI, Toto mengakui, HMI adalah ormas binaan PKS.

Ikuti Whatsapp Channel Republika