Selasa 29 Jun 2021 08:31 WIB

Kiper Swiss Puas Bisa Gagalkan Penalti Mbappe 

Swiss berhasil meredam sang juara Piala Dunia 2018.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Penjaga gawang Swiss Yann Sommer merayakan penyelamatan tendangan penalti Kylian Mbappe dari Prancis selama pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 antara Prancis dan Swiss di stadion National Arena di Bucharest, Rumania, Selasa (29/6) dini hari WIB.
Foto: Robert Ghement/Pool via AP
Penjaga gawang Swiss Yann Sommer merayakan penyelamatan tendangan penalti Kylian Mbappe dari Prancis selama pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 antara Prancis dan Swiss di stadion National Arena di Bucharest, Rumania, Selasa (29/6) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Perebutan juara Piala Eropa 2020 terbuka lebar setelah tim favorit, Prancis tersingkir di babak 16 besar pada Selasa (29/6) dini hari WIB, oleh pertarungan brilian Swiss yang membuat mereka meraih kemenangan adu penalti dan lolos ke delapan besar. Laga berjalan di National Arena, Bukares, Rumania.

Prancis telah memenangkan turnamen ini di benak banyak orang, tapi pertandingan di Bukares menyajikan pemandangan spektakuler dan akan membuat negara-negara top lainnya duduk terbelalak saat mereka melihatnya. 

Terlebih tersingkirnya Prancis justru disebabkan oleh pemain yang paling diharapkan, Kylian Mbappe ketika tendangannya ditepis. Penyerang itu menakut-nakuti Swiss sejak awal dengan bermain di kiri, tetapi mereka bertahan untuk memberikan kejutan mereka sendiri. 

The National menyebut ini adalah harinya Yann Sonner. Penjaga gawang Swiss, yang pergi di tengah babak penyisihan grup Kejuaraan Eropa bersama istrinya untuk kelahiran putri kedua mereka, membuat penyelamatan terbesar dalam hidupnya melawan salah satu pemain terbaik di dunia. 

Itu memberi Swiss kemenangan adu penalti 5-4 atas juara Piala Dunia Prancis dan satu tempat di perempat final turnamen sepak bola besar untuk pertama kalinya dalam 67 tahun. Pertandingan sempat berakhir 3-3. 

Sommer menukik ke kanan untuk menyelamatkan penalti terakhir dari Kylian Mbappe, penyerang muda Prancis yang menjadi superstar di Piala Dunia terakhir dengan mencetak gol di final. 

"Saya pikir semua yang kami miliki dalam diri kami, kami tinggalkan di lapangan. Saya sangat bangga dengan tim ini, bagaimana kami melakukannya malam ini," kata Sommer dikutip dari The National, Selasa (29/6). 

Swiss belum pernah mencapai perempat final di turnamen besar sejak mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 1954. Tim ini juga mengakhiri rentetan tiga kali tersingkir berturut-turut di babak 16 besar. Mereka tersingkir oleh Polandia setelah kalah adu penalti 5-4 di Euro 2016. 

"Sungguh malam sepak bola," kata Sommer. "Itu adalah kesempatan kami untuk akhirnya lolos ke babak 16 besar, karena kami tidak pernah berhasil sebelumnya. Itu luar biasa. Kami bermain dengan hati dan karakter. Ini luar biasa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement