Senin 28 Jun 2021 22:11 WIB

Laknat Bagi yang Menyakiti Binatang

Rasulullah SAW Mendoakan Laknat yang Menzalimi Binatang

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Laknat Bagi yang Menyakiti Binatang. Foto: Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).
Foto: ROL/Abdul Kodir
Laknat Bagi yang Menyakiti Binatang. Foto: Hewan kurban di Jakarta (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Nabi Muhammad SAW mendoakan laknat terhadap orang yang zolim terhadap binatang. Salah satu bentuk kezaliman manusia terhadap binatang adalah menandai kepemilikan di bagian wajah binatang.

Muhamad Ismail Al-Jawasy dalam bukunya 'Nabi Muhammad Sehari-Hari' menuliskan suatu ketika Rasulullah pernah melihat seekor keledai ditandai pada mukanya, Beliau berkata dengan ucapan doa.

Baca Juga

 "Semoga Allah melaknat orang yang telah memberinya tanda pada wajah binatang ini."

Muhamad Ismail mengatakan meski Rasulullah memperbolehkan kita memberi tanda kepemilikan pada binatang demi kemaslahatan, umumnya tanda itu dilakukan di bagian telinga. Hal itu sebagaimana beliau melakukannya pula pada unta yang disedekahkan kepadanya.

"Namun beliau melarang untuk menandainya pada muka," katanya.

Rasulullah SAW juga melarang perilaku menahan binatang untuk disembelih. Hadis ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra "Rasulullah SAW melarang binatang sembelihan ini untuk ditahan-tahan."

Artinya ditunda-tunda waktu untuk disembelih, sehingga membuat binatang tersebut menderita. Tidak lupa, di antara akhlak yang diajarkan terhadap umat adalah untuk menunaikan hak Allah jika sudah terkena ukuran zakat. Rasulullah SAW bersabda tentang Kuda.

 "Ada tiga hal tentang kuda kaitannya dengan majikan, yaitu, majikan memperoleh pahala, mendapati satar (penghalang), dan bisa juga memperoleh dosa darinya."

Maksudnya, kata Muhamad Ismail, seseorang memperoleh pahala dari kuda bilamana Ia memiliki dan mengikatnya untuk digunakan di jalan Allah, ia panjangkan tali kekangnya di tiang-tiang dan di taman-taman, maka ia memperoleh pahala darinya. Adapun bagi orang yang memiliki dan mengikatnya hanya untuk kesenangan dan mencukupkan dirinya dengan kuda ini namun tetapi ia tidak melupakan untuk ingat kepada Allah maka baginya ia memperoleh penghalang dan pelindung dari Allah.

"Dan yang terakhir adalah seseorang yang memiliki dan mengikatnya untuk sekedar membangga-banggakan diri dari riya dosa atasnya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement