Senin 28 Jun 2021 15:57 WIB

DIY Mulai Kehabisan Nakes Akibat Banyak Terpapar Covid-19

Dinkes DIY menyebut nakes yang tangani Covid-19 jumlahnya makin terbatas

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tenaga kesehatan keluar dari tenda darurat Poli Covid-19 RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penanganan Covid-19 di DIY terbatas saat melonjaknya kasus Covid-19 dua pekan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, hal ini dikarenakan banyaknya SDM khususnya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan keluar dari tenda darurat Poli Covid-19 RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penanganan Covid-19 di DIY terbatas saat melonjaknya kasus Covid-19 dua pekan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, hal ini dikarenakan banyaknya SDM khususnya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penanganan Covid-19 di DIY terbatas saat melonjaknya kasus Covid-19 dua pekan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, hal ini dikarenakan banyaknya SDM khususnya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, Yuli Kusumastuti mengatakan, peningkatan kasus ini menjadikan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) juga terus meningkat. Penambahan kapasitas BOR pun dilakukan guna mengimbangi lonjakan kasus.

"Teman-teman di fasilitas pelayanan kesehatan memiliki keterbatasan baik tempat tidur maupun terutama SDM," kata Yuli kepada wartawan dalam wawancara yang digelar melalui Zoom, Senin (28/6).

Sementara, penambahan kapasitas bed ini juga harus diimbangi dengan jumlah SDM. Beban rumah sakit pun, katanya, menjadi berat dengan semakin berkurangnya SDM akibat banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Yuli menyebut, rumah sakit pun harus mencari jalan keluar untuk mencukupi kebutuhan SDM agar pelayanan berjalan dengan baik. Beberapa rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY ada yang melakukan rekrutmen mandiri dan bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan kesehatan guna mencukupi kebutuhan SDM.

"SDM yang terbatas kemudian ditambah beberapa terkonfirmasi, sesuai prosedur (menjalani) isolasi mandiri dan ini yang semakin memperberat. Tapi upaya teman-teman RS tidak berhenti," ujarnya.

Dari 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY, seluruhnya sudah pernah melaporkan bahwa ada SDM yang terpapar Covid-19. Namun begitu, Yuli belum memiliki data terbaru terkait berapa saja SDM terutama nakes yang menangani Covid-19 terkonfirmasi positif.

"Kami belum punya data secara terinci, tapi hampir semua RS rujukan melaporkan terkonfirmasi. Sekitar 40 sampai 45 nakes terkonfirmasi di RSUD Kota Yogyakarta, ini cukup mengganggu stabilitas pelayanan saat dipertimbangkan untuk mengaktifkan ruang perawatan baru," jelas Yuli.

Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta setidaknya sudah 20 persen SDM-nya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar SDM yang terkonfirmasi merupakan perawat dan dokter yang menangani langsung pasien Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement