Senin 28 Jun 2021 15:14 WIB

Biden Perintahkan Serangan ke Fasilitas Milisi Pro Iran

Serangan dilancarkan ke fasilitas milisi yang didukung Iran di perbatasan Irak-Suriah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah melakukan "serangan udara presisi defensif", menargetkan fasilitas yang diduga digunakan oleh kelompok milisi pro-Iran di perbatasan Irak-Suriah. Serangan udara dilakukan atas perintah Presiden AS Joe Biden.

"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah. Target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir Sputnik News, Senin (28/6).

Baca Juga

Pentagon menambahkan, secara khusus serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah. Lokasi pertama di Irak, dan lokasi kedua terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara tersebut. Menurut Pentagon, beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS), menggunakan fasilitas ini.

Televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa, serangan udara AS di provinsi timur Suriah, Deir ez-Zor, kemungkinan menyebabkan seorang anak tewas dan tiga lainnya terluka.  Menurut seorang koresponden penyiar Al-Ikhbariya, jet militer yang kemungkinan besar milik AS menyerang bangunan tempat tinggal di dekat kota Al Bukamal.

Menurut Military.com yang mengutip seorang pejabat Pentagon, serangan udara di wilayah tersebut dilakukan oleh pesawat tempur F-15 dan F-16 dengan menggunakan peluru presisi tinggi.  Pesawat tempur itu dilaporkan terbang dari pangkalan AS di Timur Tengah dan kembali dengan selamat setelah operasi selesai.  Sumber itu menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada militan atau warga sipil yang tewas atau terluka dalam serangan itu.

Juru bicara Pentagon Jessica McNulty mengatakan, militer AS berasumsi bahwa setiap serangan telab mencapai target dan menakar konsekuensinya. Dia juga menekankan bahwa sejak April, militan yang didukung Iran telah melakukan setidaknya lima serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas AS dan pasukan koalisi. McNulty juga mengatakan bahwa, AS sebelumnya telah mengirim pemberitahuan kepada sekutu dan mitranya tentang serangan udara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement