Senin 28 Jun 2021 13:49 WIB

Jokowi: Kita Berperan Hentikan Laju Pandemi

Masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi risiko.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, tiap kalangan masyarakat maupun pemerintah berperan dalam menghentikan laju penularan wabah Covid-19 di Indonesia. Kenaikan jumlah kasus positif yang dalam beberapa hari terakhir ini terus mencatatkan rekor tertingginya harus menjadi perhatian semua pihak.

"Setiap kita punya peran dalam menghentikan laju pandemi ini," kata Jokowi dalam akun media sosialnya, Senin (28/6).

Presiden mengatakan, peran masyarakat dalam menghentikan pandemi ini dapat dilakukan dengan mentaati protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi risiko fatal jika terpapar virus ini serta untuk mencapai kekebalan komunitas.

"Jika sudah ada kesempatan mendapatkan vaksin, segera ambil," tambahnya. Sementara, lanjutnya, pemerintah akan berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 ke Tanah Air dan tenaga kesehatan berupaya menangani para pasien.

Sebelumnya, Presiden menginstruksikan agar dilakukan percepatan program vaksinasi serta pengetatan implementasi kebijakan PPKM mikro di berbagai daerah. Pada Juli, Jokowi menargetkan vaksinasi sebanyak satu juta per harinya. Sementara pada Agustus, dia kembali menaikkan angka target vaksinasi hingga dua juta per hari.

"Saya berharap mulai hari ini target satu juta vaksin untuk seluruh Indonesia terus kita jaga sampai nanti bulan Juli. Bulan Agustus akan kita beri target dua kali lipat dari yang ada sekarang ini," ucap Jokowi usai meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (26/6).

Lonjakan kasus positif ini semakin menambah beban rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan serta membuat tenaga kesehatan kewalahan menangani para pasien.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement