Senin 28 Jun 2021 13:12 WIB

Meremehkan Lawan, Belanda Tersingkir dari Piala Eropa

Belanda bahkan tak mampu melepaskan tembakan terarah ke gawang Ceska.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Reaksi Denzel Dumfries dari Belanda (kiri) setelah kalah dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Budapest, Hongaria, 27 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/Attila Kisbenedek
Reaksi Denzel Dumfries dari Belanda (kiri) setelah kalah dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA EURO 2020 antara Belanda dan Republik Ceko di Budapest, Hongaria, 27 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Timnas Belanda diklaim tidak menunjukkan rasa hormat saat berhadapan dengan Republik Ceska pada pertandingan 16 besar Euro 2020 di Stadion Puskas, Budapest, Ahad (27/6).

Belanda jadi tim pertama dalam catatan sejarah Piala Eropa yang berjalan mulus dengan tiga kemenangan di fase grup, pun kalah dalam waktu 90 menit saat bertarung di babak 16 besar.

Eks penyerang timnas Inggris, Dion Dublin mengatakan, de Oranje sangat memandang remeh lawannya. Padahal Belanda memiliki materi pemain yang lebih tinggi dari lawannya.

"Kami tahu seberapa baik mereka melakukannya di babak penyisihan grup, tetapi segala sesuatu tentang mereka hari ini tidak akan pernah membuat mereka melewati batas. Terkadang Anda harus memberi sedikit lebih banyak rasa hormat kepada sesama profesional Anda," singgung Dublin dikutip BBC Sports, Senin (28/6).

Batu kerikil di dalam sepatu Memphis Depay dan rekan setim nyatanya tak bisa dihidari. Tampil mempesona dalam tiga laga fase grup dengan menyabet kemenangan. Armada Frank de Boer justru nyungsep dihadapan Republik Ceska.

Belanda tak berdaya saat menjajal kekuatan Ceska. Sepasang gol dari Thomas Holse menit ke-68, dan Patrik Schick menit ke-80 membenamkan asa Belanda untuk menjuarai Piala Eropa.

Hasil ini sangat mengejutkan lantaran dari awal kampanye Belanda merupakan salah satu tim favorit bersama Belgia, Prancis dan Italia untuk menebus final Piala Eropa.

Eks gelandang timnas Belanda, Nigel de Jong kerasaan bahwa laga ini merupakan permainan terburuk Si Oren. Tak ada rasa lapar yang ditunjukkan oleh pemain Belanda.

"Ada kurangnya intensitas, agresi, dan mentalitas. Terkadang ketika ada kartu merah tim justru bersatu untuk menutup kekurangan, tetapi Belanda tidak melakukan itu," sambung De Jong.

Matthijs de Ligt terpaksa keluar lapangan lebih cepat lantaran wasit mengeluarkan kartu merah. Kepergian De Ligt membuka ceruk kosong yang dimanfaatkan dengan baik oleh Ceska.

Menukil dari Opta, statistik Belanda jauh dari kata cukup bagus. Mereka tak mampu melancar satu tembakan pun ke gawang Ceska.

Ini jadi kali pertama timnas Kincir Angin gagal melancarkan tembakan ke gawang lawan sejak Piala Dunia 1980 silam.

Adapun bagi Republik Ceska, Vladimir Darida dan kolega bakal bersua timnas Denmark di babak perempat final yang berlangsung 3 Juli mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement