Senin 28 Jun 2021 10:58 WIB

 BPPTKG: Tak Perlu Panik, Merapi tak Mengalami Gejolak

Beberapa menit sebelum gempa, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas.

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran beberapa menit sebelum terjadinya gempa 5,3 magnitufo yang berpisat di Kabupaten Gunung Kidul, Senin (28/6)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran beberapa menit sebelum terjadinya gempa 5,3 magnitufo yang berpisat di Kabupaten Gunung Kidul, Senin (28/6)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, bahwa usai gempa tektonik 5,3 magnitufo yang berpusat di selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Senin (28/6)pagi, tidak terpantau adanya kejadian signifikan pada aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Setelah kejadian gempa itu, belum ada kejadian yang signifikan pada aktivitas Merapi," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui pernyataan di Yogyakarta, Senin.

Namun demikian, kata dia, BPPTKG memastikan bahwa gempa tektonik tersebut dirasakan di seluruh pos-pos pengamatan Gunung Merapi. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, namun tidak perlu panik," katanya. 

Meski demikian, ia menyebut beberapa menit sebelum gempa pada pukul 04.47 WIB, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter ke tenggara. Awan panas guguran kemudian kembali muncul dari Gunung Merapi pada pukul 05.11 WIB. Jarak luncur mencapai 900 meter ke tenggara dengan amplitudo 40 mm dan durasi 70 detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada tanggal 28 Juni 2021 pukul 05:15:29 WIB terjadi gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) dengan lokasi 8.56 Lintang Selatan - 110.58 Bujur Timur namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa itu terjadi di laut pada jarak 66 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 61 km.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement