Ahad 27 Jun 2021 22:45 WIB

Ribuan Warga Tinggalkan Kunduz

Di antara mereka mengungsi ke Kabul atau provinsi lainnya.

Seorang petugas keamanan Afghanistan.
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Seorang petugas keamanan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNDUZ -- Sekitar 5.000 warga meninggalkan rumah mereka di sebelah utara Kota Kunduz, Afghanistan. Langkah tersebut dipicu pertempuran selama beberapa hari antara pasukan Pemerintah Afghanistan dengan Taliban. Demikian diungkapkan sejumlah pejabat, Sabtu (26/6) yang dilansir laman Aljazirah, Ahad (27/6).

Taliban yang terus melakukan perlawanan bersenjata setelah diruntuhkan kekuasaannya sejak invasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), menggempur Kota Kunduz.Mereka dua kali berhasil menguasai kota tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini.

Direktur Kunduz Refugees and Repatriation Department Ghulam Sakhi Rasouli, sekitar 5.000 keluarga harus mengungsi akibat pertempuran Taliban dan pasukan pemerintah. Hingga 2.000 keluarga memilih menuju Kabul atau provinsi lainnya. 

Sementara, Rahmatullah Hamnawa, seorang jurnalis yang berbasis di Kunduz, menjelaskan, dirinya terpaksa mengungsikan keluarganya dari satu wilayah ke wilayah lain di Kunduz karena konflik berkepanjangan ini.''Kami mendengar tembakan senjata dan pertempuran sepanjang malam. 

Menurut anggota Dewan Provinsi Kunduz, Ghulam Rabbani, banyak orang mengungsi di sekolah kota dan beruntung mereka mendapatkan makanan dan jenis bantuan lainnya. 

Pertempuran dahsyat juga berlangsung di Provinsi Kandahar dan Baghlan. Pasukan Afghanistan mengeklaim berhasil mengambil alih kembali sejumlah wilayah di sana dari Taliban. Sebelumnya, Taliban berhasil merebut sejumlah distrik sejak pasukan NATO pimpinan AS mulai menarik diri pada Mei lalu. 

 

sumber : aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement