Ahad 27 Jun 2021 19:07 WIB

Pedagang Dilarang, Pedestrian Dago Sukabumi Lebih Rapih

Ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.

Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan di pemkot Sukabumi. Salah satunya dilakukan petugas gabungan yang melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pedestrian Ir Djuanda (Dago), Kota Sukabumi, Jumat (25/6).
Foto: istimewa
Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan di pemkot Sukabumi. Salah satunya dilakukan petugas gabungan yang melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pedestrian Ir Djuanda (Dago), Kota Sukabumi, Jumat (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Suasana pedestrian Jalan Ir Djuanda atau Dago Kota Sukabumi saat ini tampak berbeda dibandingkan sebelumnya. Kawasan tersebut terlihat lebih rapih dan bersih serta tidak terlihat semrawut.

Seperti diketahui aktivitas berjualan pedagang di kawasan Dago Kota Sukabumi untuk sementara dihentikan mulai Senin (21/6). Sebabnya ada sejumlah pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 dan akhirnya dilakukan swab massal kepada para pedagang pada Selasa (22/6).

''Kawasan Dago saat ini lebih indah, nyaman, bersih dan tidak semrawut sehingga membuat nyaman warga,'' terang salah seorang warga Kota Sukabumi yang tengah melewati pedestrian Dago, Dadang (40 tahun), Ahad (27/6). Keadaan ini seharusnya bisa dapat dipertahankan oleh pemerintah.

Sebab ungkap Dadang, kenyamanan dan keindahan bener-benar tercermin di kawasan itu. Terlebih, kawasan Dago adalah bagian terdekat dari pusat pemerintahan Balai Kota Sukabumi.

Di sisi lain jika mempertimbangkan keberadaan ledagang, lanjut Dadanv, maka baiknya pemerintah membuat rekayasa terbaik dengan membuat aturan berdagang. Misalnya pedagang dikelompokkan atau sistem shift yang memperhatikan protokol kesehatan karena tidak berdesak desakan dan berkerumun terlebih di masa pandemi harus dihindari.

Hal senada disampaikan warga asal Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Abizar (20), yang sengaja datang ingin melihat kawasan Dago di Kota Sukabumi. '' Kondisinya sangat rapih sekarang karena mungkin tidak ada pedagang dan terasa indah dipandang,'' kata dia.

Abizar berharap kondisi ini bisa dipertahankan karena membuat nyaman warga yang berkunjung. Namun jika pun ada pedagang harus ditata lebih teratur dan protokol kesehatan tetap terjaga serta keindahan dan kenyamanan masih dapat dinikmati warga.

Warga lainnya Herman (43) mengatakan, para pedagang dapat mengikuti apa yang ditetapkan pemerintah. Terlebih mereka sebenarnya tidak berhak untuk berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan secara peruntukannya.

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah menuturkan, pedestrian Dago lokasinya di depan Balai Kota Sukabumi jangan sampai menciptakan kekumuhan baru dan kerumunan baru yang membahayakan di masa pandemi. '' Penataan bisa dimulai dengan penempatan pedagang yang ideal dan berjarak,'' kata dia yang merupakan pengamat sejarah Sukabumi.

Selain itu titik parkir yang tidak terkumpul di satu titik dan petugas protokol Covid yang jaga konsisten. Selebihnya bisa penataan kabel, memperbanyak tempat cuci tangan, dan membuat safety line sehingga pengunjung bisa dengan mudah mengikuti panduan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement