Ahad 27 Jun 2021 06:14 WIB

Tenda Darurat Area Parkir RSUD Bekasi akan Ditambah

Tenda itu berperan menggantikan IGD sebagai ruang skrining

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petugas medis berjalan usai melakukan perawatan pasien di tenda darurat yang dijadikan IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Pemerintah setempat memindahkan ruang IGD ke tenda darurat karena keterbatasan tempat, akibat lonjakan kasus pasien COVID-19 yang mencapai 368 jiwa.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas medis berjalan usai melakukan perawatan pasien di tenda darurat yang dijadikan IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Pemerintah setempat memindahkan ruang IGD ke tenda darurat karena keterbatasan tempat, akibat lonjakan kasus pasien COVID-19 yang mencapai 368 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, menambah jumlah tenda darurat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di area parkir RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Sabtu (26/6).Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyebut, penambahan tenda ini dilakukan demi memperluas kapasitas tenda darurat yang kondisinya terus dipadati oleh pasien sakit.

"Saya minta kepala Dinkes kepala RSUD untuk memasang tenda (lagi)," kata Rahmat, Sabtu (26/6).

Baca Juga

Adapun, dia mengatakan, lahan parkir yang tadinya merupakan area parkir dipindahkan ke alun-alun dan juga Masjid Al-Barkah.  "Parkir kita pindahkan ke lapangan alun-alun, parkiran mobil dokter dan jajaran direksi rumah sakit kita arahkan ke Al-Barkah," ujar dia.

Pihak RSUD CAM, mendirikan tenda darurat sejak Selasa (22/6) lalu. Hal itu dilakukan lantaran jumlah pasien yang datang sudah tak tertampung lagi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

RSUD Kota Bekasi merupakan rujukan utama pasien Covid-19 Provinsi Jawa Barat, namun ada juga pasien yang mengeluhkan penyakit lain dan perlu mendapatkan pertolongan medis yang datang ke rumah sakit ini.

Tenda itu berperan menggantikan IGD sebagai ruang skrining, sehingga pasien positif dan negatif Covid-19 dapat dirawat terpisah.

"Sebenarnya di tenda (triase) ini kita sediakan awalnya 30 bed, tapi kan kita enggak bisa menolak orang datang," kata Direktur Utama RSUD CAM, dr Kusnanto, kepada wartawan, Jumat (25/6).

Di RSUD CAM, kapasitas untuk ruang rawat inap isolasi pasien Covid-19 sebanyak 400 tempat tidur dari total kapasitas 600 rawat inap.

"Saat ini ruangan yang kita siapkan 400 sudah terisi penuh, kalau tenda sebenarnya kita siapkan 30 tempat tidur tetapi kita paksakan sampai 40 pasien," terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement