Ahad 27 Jun 2021 06:46 WIB

Trem Ikonik Hong Kong Berhenti Sementara untuk Renovasi

Trem akan menghentikan layanan pada Senin (28/6).

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Peak Tram Hong Kong
Foto: wikimedia
Peak Tram Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Peak Tram Hong Kong adalah tempat yang selalu dikenang oleh banyak penduduk dan turis. Transportasi mengangkut penumpang ke Victoria Peak untuk melihat sekilas banyak gedung pencakar langit di kota itu akan berhenti sementara untuk melakukan perbaikan.

Penggemar dan yang lainnya bergegas untuk satu perjalanan terakhir sebelum Peak Tram ditutup untuk renovasi. Trem akan menghentikan layanan pada Senin (28/6).

Baca Juga

Trem ini akan melakukan renovasi selama enam bulan. Perbaikan ini dilakukan sebagian untuk mengurangi waktu tunggu bagi banyak orang yang selalu ingin menaiki agar bisa melihat pemandangan Hong Kong dari atas.

Peak Tram mulai beroperasi pada 1888, ketika Hong Kong adalah koloni Inggris. Transportasi ini digunakan untuk mengangkut orang ke Victoria Peak daripada menggunakan kendaraan lain. Gerbong aslinya terbuat dari kayu yang dipernis dan menampung 30 penumpang dalam tiga kelas.

Sejak itu, trem telah mengalami beberapa kali perombakan. Peak Tram yang beroperasi saat ini adalah dengan eksterior merah anggur dan interior kayu yang dipernis, mulai beroperasi pada 1989 dan dapat membawa 120 penumpang dalam sekali perjalanan.

"Peak Tram telah berevolusi dan mengubah dirinya dari moda transportasi penting menjadi objek wisata yang sangat populer di Hong Kong," kata manajer umum Hong Kong Peak Tramways, May Tsang.

May menyatakan, perusahaan tersebut menginvestasikan lebih dari 700 juta dolar HK untuk meningkatkan sistem, gerbong trem, dan merenovasi terminal. Kendaraan trem yang lebih panjang akan meningkatkan kapasitas dari 120 penumpang menjadi 210 orang.

Bagi mantan presiden Masyarakat Kolektor Hong Kong dan penggemar Peak Tram, Alan Cheung, perubahan tersebut disambut baik. "Apa pun yang bisa bertahan selama lebih dari 100 tahun – itu tidak mudah. Mereka harus menyimpan ini," ujarnya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement