Sabtu 26 Jun 2021 09:30 WIB

Jakarta International Stadium Gunakan Rumput Hibrida

Burung kaki bayam dipelihara di sekitar JIS untuk pastikan rumput terbebas dari ulat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau proyek Jakarta International Stadium (JIS) .
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau proyek Jakarta International Stadium (JIS) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Jakarta International Stadium (JIS) menggunakan rumput hibrida atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami tanpa pestisida, yakni jenis manila (Zoysiamatrella) asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda), Nadia Diposanjoyo, mengatakan, perawatan rumput alami itu memanfaatkan burung kaki bayam (Himantopus leuchocepalus).

"Burung kaki bayam ini nanti kami pelihara. Nantinya juga akan ada kandangnya sekaligus pawangnya di sekitar JIS," kata Nadia di Jakarta, Jumat (26/6). Dia menuturkan, Jakpro berkomitmen menjaga kualitas JIS yang merupakan stadion pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat green building tingkatan platinum.

Sertifikat platinum, yaitu predikat bangunan yang ramah lingkungan level tertinggi melalui langkah tersebut. Nantinya, ada lima sampai 10 ekor burung kaki bayam yang dipelihara di stadion kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu.

Selain untuk pemeliharaan alami, tujuannya untuk memastikan rumput alami JIS terbebas dari hama, seperti ulat dan serangga. Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA.

Termasuk mencampur rumput hibrida dan alami hingga komposisi ketebalannya, yakni lima persen rumput sintetis, dan 95 persennya rumput alami dengan jenis Zoysiamatrella yang didatangkan langsung dari Boyolali.

Menurut Nadia, rumput alami asal Boyolali itu dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah pengalaman dan khusus untuk membuat rumput sepak bola. Selain itu, penggunaan rumput hybrid berdasarkan hasil studi banding di negara yang punya stadion berstandar FIFA, seperti di Singapura, Inggris, dan Spanyol.

Manfaat lain dari penggunaan rumput hibrida adalah biaya pemeliharaan lebih efektif. Hal tersebut juga merupakan rekomendasi FIFA. Selain memiliki daya tahan tiga kali lipat dibanding rumput alami, penggunaan rumput hibrida memiliki daya serap air yang baik.

Artinya, air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput. Selain itu, dari sisi penggunaannya, rumput hibrida bisa digunakan dua kali pertandingan sepak bola berskala internasional dalam satu hari. Keunggulan lainnya, rumput hibrida sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement