REPUBLIKA.CO.ID, BREBES--Rumah Zakat terus melakukan pendampingan secara intensif kepada Penerima Manfaat Program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Kubangsari. Hal ini dilakukan agar balita yang menjadi sasaran program dapat segera keluar dari garis merah stunting. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pemberian bantuan makan bergizi kepada balita sasaran.

Menurut Neni, Relawan Rumah Zakat mengatakan dari intervensi program selama tiga bulan kepada balita yang terindikasi stunting dengan memberi makan setiap 3 kali dalam sepekan menunjukan hasil yang positif. "Kita akan semakin intensifkan intervensi program ini agar PM program desa bebas stunting ini cepat keluar dr garis merah,"kata Neni.

Bantuan makanan diberikan dalam bentuk makan siap santap untuk makan siang dengan menu yang divariasikan setiap harinya. Dalam pelaksanaan program ini, Neni dibantu oleh tim kader bebas stunting yang terdiri dari kader posyandu untuk membantu monitoring orang tua dalam pemberian makanan kepada anaknya dan ibu-ibu binaan dalam proses mengolah makanannya.

Herna seorang analis gizi dari puskesmas Cikeusal Kidul mengatakan sangat senang dengan pencapaian dari intervensi Program Desa Bebas Stunting Rumah Zakat. "Ke depan akan terus kita lakukan monitoring terhadap anak-anak yang ikut program dari Rumah Zakat ini, agar bisa mempertahankan pencapaian yang sudah diperoleh," kata Herna.

Ikuti Whatsapp Channel Republika