Jumat 25 Jun 2021 16:50 WIB

BOR di RS Rujukan Covid-19 Kota Malang Penuh

Saat ini sejumlah rumah sakit telah berupaya menambah kebutuhan ruang ICU dan isolasi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (18/6).
Foto: Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID MALANG--Tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di hampir seluruh RS rujukan Covid-19 Kota Malang penuh. Bahkan, keterisian di RS Lapangan Idjen Boulevard dengan kapasitas 306 tempat tidur sudah mencapai 100 persen.

Tingkat keterisian di RSUD Saiful Anwar (RSSA) juga dilaporkan sudah penuh. "Ini sudah ada beberapa upaya penambahan tempat tidur di rumah sakit. RSSA sekitar 300an (tempat tidur) sudah (terisi) 95 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif di Stadion Gajayana, Jumat (25/6).

Jika ruang isolasi di RS penuh, maka ruang ICU yang dilengkapi ventilator juga mengalami serupa. Menurut Husnul, hanya RS rujukan yang memiliki ruang ICU dengan fasilitas ventilator. Sementara untuk RS kecil tidak memilikinya, bahkan RSI Aisyiyah dan RS Hermina hanya mempunyai satu ruang ICU.

Saat ini sejumlah rumah sakit telah berupaya menambah kebutuhan ruang ICU dan isolasi. Dalam hal ini termasuk menyediakan tempat tidur, alat kesehatan, sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan (nakes). "Kepada rumah sakit lain, yang bukan rumah sakit rujukan, seperti yang tidak masuk rujukan itu kita upayakan, paling tidak ada satu, atau dua tempat tidur untuk isolasi. Itu untuk menyangga dan mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19," katanya.

Selain itu, Dinkes Kota Malang juga akan mengoptimalkan gedung isolasi //safe house// di Jalan Kawi. Fasilitas ini lebih mengutamakan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. Saat ini pihaknya tengah berusaha memperpanjang izin penggunaan //safe house// di gedung milik Pemprov Jatim tersebut.

"Secara legal formal, tertulis belum ada izin, tapi secara prinsip, pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Sekda, Wagub, dan Gubernur sudah menyetujui, tinggal kita berkoordinasi dengan BPSDM di Kawi," jelasnya. 

Husnul tak menampik, jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang melonjak drastis. Meskipun demikian, dia belum bisa memastikan jenis varian Covid-19 yang menjangkiti warganya. Husnul hanya bisa berharap varian delta tidak masuk ke Kota Malang. 

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 6.953 orang, Kamis (24/6). Dari jumlah tersebut, 654 orang meninggal dan 6.177 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 122 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement