Jumat 25 Jun 2021 16:23 WIB

Reuni TKN Dianggap Hina Peringatan Presiden atas Prokes

Acara yang berlangsung pukul 17.00 - 19.00 WIB dihadiri sejumlah tokoh politik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Raja Juli Antoni
Foto: dok-pri
Raja Juli Antoni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara reuni mantan tim kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin menjadi cercaan warganet lantaran dilakukan pada masa PPKM Mikro. Bahkan, reuni mereka dianggap menghina peringatan Presiden Jokowi mengenai protokol kesehatan dan tetap tinggal di rumah.

Foto reuni ini dibagikan oleh Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni di Twitter, pada Kamis (24/6). Dia memamerkan makan malam bersama rekan-rekannya pada masa tim kampanye Presiden Jokowi.

"Reuni TKN Jokowi - Ma'ruf Amin. Makan malam bersama kawan-kawan seperjuangan." tulis Raja Juli di Twitter.

Dia mengklaim, acara tersebut diadakan dengan mematuhi protokol kesehatam Covid-19. Menurut Raja Juli, mereka berkumpul hanya untuk makan malam bersama, dan tidak membahas topik serius.

"Tidak ada pembicaraan serius. Reuni ringan dan makan malam berjamaah. Tentu dengan prokes seketat mungkin." tulisnya.

Acara yang berlangsung selama pukul 17.00 hingga 19.00 WIB dihadiri sejumlah tokoh politik ternama. Beberapa diantaranya Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menkominfo Johnny G. Plate.

"Bawah : Pak Asrul Wakil Ketua @mprgoid, Mas Hasto Sekjen @PDI_Perjuangan, Bang Johnny Plate @kemkominfo, Cak Udin Sekjen PKB," tulis Raja J. Antoni.

"Atas Mas Verry @pkpindonesia, Bang Ferry @DPP_PKB, saya @psi_id, Mas Awi Sekjen @DPP_PPP, Cak Rofiq Sekjen @PartaiPerindo serta Mas Hanif mantan Menaker" lanjutnya.

Seluruh orang yang hadir di acara tersebut berfoto menggunakan masker. Raja Juli mengklaim bahwa mereka menjaga jarak aman, kecuali hanya sebentar saat berfoto bersama. 

"Semua pakai masker dan jaga jarak aman kecuali 2-3 detik untuk foto," tulisnya.

Namun warganet mengkritisi pertemuan ini dan menyampaikan perasaan sangsi mereka jika para elite politik ini menerapkan prokes yang ketat.

"Dari jam 17.00 - 19.00 dan dalam waktu 2-3 detik itu virusnya libur dulu apa gimana? Lagian foto kaya gimana cuma makan waktu 2-3 detik, ngitung aba-aba buat ambil foto juga udah 3 detik," kritik warganet.

"Bro, disclaimer semacam ini gak berguna, virusnya gak bisa baca.  Droplets berpindah lebih cepat dari 2-3 detik berfoto. Tolong, berikan contoh sense of crisi yang tepat. Pikirkan nakes-nakes yang bahkan 2-3 detik mereka itu menentukan buat nyelamatin nyawa," ujar yang lain.

"Pejabat, politisi, kelas menengah  terdidik dan ngehek. Sering pamer foto begini dengan tambahan 'pakai prokes ketat' di tengah pandemi yang menggila.

Sudah banyak berita varian delta bisa menular dengan cepat hitungan detik bahkan dari nafas." kritik lainnya.

Beberapa di antara mereka bahkan menuding Raja Juli menghina Presiden. Beberapa akun merujuk ke status Twitter Presiden Jokowi di hari yang sama, yang berbunyi: "Kita harus tetap berdisiplin menjaga diri, terutama memakai masker. Saya minta satu hal sederhana ini: tinggallah di rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak. Hanya dengan langkah bersama kita bisa menghentikan wabah ini." ujar Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement