Jumat 25 Jun 2021 13:42 WIB

Sumbar Siapkan Danau Singkarak Jadi Geopark Nasional

Sumbar Siapkan Danau Singkarak Jadi Geopark Nasional

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah pengunjung menikmati panorama Danau Singkarak dari objek wisata puncak Aur Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (19/12/2020). Puncak Aur Sarumpun merupakan objek wisata alam yang dikelola masyarakat setempat yang menawarkan nuansa ketinggian dan panorama 360 derajat termasuk Danau Singkarak.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah pengunjung menikmati panorama Danau Singkarak dari objek wisata puncak Aur Sarumpun, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (19/12/2020). Puncak Aur Sarumpun merupakan objek wisata alam yang dikelola masyarakat setempat yang menawarkan nuansa ketinggian dan panorama 360 derajat termasuk Danau Singkarak.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra sedang mempersiapkan Kawasan Danau Singkarak yang terbentang di Kabupaten Solok dan Tanah Datar untuk menjadi Geopark Nasional. Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Jounaldy mengatakan tujuan menjadiman geopark di Kawasan Danau Singkarak untuk melindungi warisan geologi, keanakaragaman hayati serta mendukung perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.

"Danau Singkarak merupakan sentral patahan Sumatera, berpotensi untuk dijadikan Geopark. Kita memproyeksikannya menjadi inti dari Geopark Ranah Minang," kata Audy, Jumat (25/6).

Baca Juga

Audy menyebut target terakhir dari pengusulan itu adalah menjadi Geopark Dunia yang diakui oleh UNESCO. Karena dapat menciptakan branding terhadap Geopark Singkarak di level internasional sehingga akan banyak pengunjung yang datang dari mancanegara.

Audy mengatakan berdasarkan data yang didapatkan beberapa kawasan yang ditetapkan menjadi Geopark oleh UNESCO memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. Kenaikan jumlah pengunjung dan PAD bisa mencapai 500 persen dalam enam hingga sepuluh tahun.

Beberapa Goepark seperti Yuntaishan di China bisa menjadi rujukan. Pada tahun 1999 kota ini dikenal miskin dan tercemar namun pada 2011 terjadi transformasi Yunthaisan menjadi Geopark, yang kini mampu meningkatkan pendapatan hingga 50 kali lipat. Kemudian Geopark Gunung Sewu yang jumlah kunjungan wisatawan naik 500 persen dalam enam tahun serta PAD naik 800 persen.

Ia mengatakan saat ini di Sumbar sudah ada tiga Geopark Nasional yaitu Geopark Sianok Maninjau, Sawahlunto dan Geopark Sijunjung. Juga ada empat calon Geopark Nasional yang segera diusulkan yaitu Singkarak, Harau, Talamau dan Solok Selatan. Selain itu juga ada kawasan yang berpotensi menjadi Geopark yaitu Dharmasraya dan Pasaman.

Kekayaan potensi geologis di Sumbar itu karena berada di jalur pertemuan lempeng Eurasia dan Hindia-Australia serta dilewati oleh jalur patahan besar Sumatera yang menyebabkan terbentuknya keragaman formasi batuan dan bentang alam.

Menurut Audy, bentang alam yang ada di Sumbar merupakan potensi warisan geologi yang memiliki keunikan tidak ditemukan di belahan dunia lain.

Keunikan geologi Sumbar adalah patahan geologi yang menjadi poros/sumbu fenomena bentang alam berupa gunung api, danau tektonik, danau vulkanik dan lembah patahan yang memanjang dari Kabupaten Solok Selatan sampai Kabupaten Pasaman.

"Data yang kita punya, Sumbar punya 870.000 jenis tanaman, 200 jenis mamalia 465 tanaman obat dan 21 jenis endemik," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement