Jumat 25 Jun 2021 10:27 WIB

PBB Khawatir 300 Migran Tewas Akibat Kapal Terbalik di Yaman

PBB menyoroti risiko rute migrasi lama dari negara tanduk Afrika ke negara Teluk

Red: Nur Aini
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).
Foto: english.globalarabnetwork.com
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pejabat PBB pada Kamis (24/6) mengatakan sebanyak 300 migran kemungkinan tewas dalam insiden kapal terbalik di lepas pantai Yaman baru-baru ini. Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB David Gressly tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi sepertinya merujuk pada satu insiden terkait kumpulan jasad terdampar di Ras al-Arah di pantai Laut Merah Yaman bulan ini setelah sebuah kapal migran tenggelam.

Insiden itu dilaporkan oleh badan PBB Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Twitter pada 14 Juni. Pernyataan Gressly menyoroti risiko rute migrasi lama, dari negara Tanduk Afrika menuju negara Teluk yang kaya, dalam upaya mencari pekerjaan.

Baca Juga

"Kami tahu bahwa ada sebuah kapal pengangkut migran yang terbalik, mungkin 200 atau 300 orang tewas, kami tidak tahu jumlahnya," katanya.

Di Provinsi Saada Yaman, tempat para migran berusaha menyeberang ke Arab Saudi, tercatat sekitar 2.000 tahanan migran yang membutuhkan bantuan dan dukungan, ungkapnya. Perjalanan laut berbahaya dari negara-negara Tanduk Afrika, seperti Ethiopia, Eritrea, Somalia, dan Djibouti, mengantarkan orang-orang, melalui Yaman, menuju Arab Saudi. Tenggelam dalam rute tersebut, menjadi hal yang lumrah.

Yaman terperosok dalam kekerasan sejak koalisi Arab Saudi melakukan intervensi melawan gerakan Houthi pada 2015. Sebesar 80 persen dari penduduk Yaman membutuhkan bantuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement