Jumat 25 Jun 2021 10:18 WIB

Venezuela Terima Vaksin Covid-19 Pertama dari Kuba

Venezuela merupakan negara pertama yang menerima vaksin buatan Kuba

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan, bahwa negaranya menerima pengiriman pertama vaksin Covid-19 buatan Kuba, Abdala. Venezuela merupakan negara pertama yang menerima vaksin Abdala.

"Saya mendapat kehormatan untuk membagikan berita tentang kedatangan dosis vaksin Abdala ini, yang, beberapa hari lalu, diberikan kepada umat manusia dengan kemanjuran dan efisiensi lebih dari 92 persen," kata Rodriguez dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (25/6).

Baca Juga

Informasi tersebut berasal dari Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi Kuba. Pusat itu mempresentasikan penelitian yang menemukan efektivitas vaksin Covid-19.

Pengumuman tersebut pun ditegaskan kembali oleh Kementerian Kesehatan Kuba dan Presiden pulau itu Miguel Diaz-Canel. Duta Besar Kuba di Venezuela, Dagoberto Rodriguez mengatakan, pihaknya akan lebih mempererat hubungan kedua negara salah satunya dengan pengiriman vaksin ini.

"Kami melanjutkan perjuangan untuk kesehatan rakyat kami dan kemauan politik yang mendalam untuk berbuat lebih banyak setiap hari untuk memperkuat hubungan antara Venezuela dan Kuba ini," kata dia.

Rodriguez mengatakan, bahwa pengiriman itu akan menjadi yang pertama dari 12 juta dosis. Selain Venezuela yang menjadi negara pertama yang menerima dosis vaksin Kuba, negara-negara Amerika Latin lainnya, termasuk Argentina dan Meksiko, telah menyatakan minatnya pada vaksin tersebut.

Jika keberhasilan vaksin Abdala terbukti, Kuba akan menjadi negara pertama di kawasan yang mengembangkan dan memproduksi vaksin untuk virus tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum berkomentar tentang efektivitas vaksin.

Venezuela memiliki 265.000 infeksi yang dikonfirmasi sejak awal pandemi. Sebanyak 16.000 kasus masih aktif. Venezuela juga mencatat 3.000 kematian akibat virus pekan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement