Jumat 25 Jun 2021 07:15 WIB

Pelatih Slovakia Sebut Laga Vs Spanyol Eksebisi

Tarkovic pun menilai laga sebenarnya sudah berakhir saat Spanyol mencetak gol ketiga.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Juraj Kucka dari Slovakia (tengah) mencetak gol bunuh diri membuat skor 5-0 untuk Spanyol selama pertandingan sepak bola babak penyisihan grup E UEFA EURO 2020 antara Slovakia dan Spanyol di Seville, Spanyol, 23 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/Julio Munoz
Juraj Kucka dari Slovakia (tengah) mencetak gol bunuh diri membuat skor 5-0 untuk Spanyol selama pertandingan sepak bola babak penyisihan grup E UEFA EURO 2020 antara Slovakia dan Spanyol di Seville, Spanyol, 23 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLE -- Pelatih Slovakia, Stefan Tarkovic, menyebut, setelah Spanyol berhasil mencetak gol ketiga, laga pamungkas penyisihan Grup E sudah berubah menjadi laga eksebisi buat Spanyol. Slovakia akhirnya menyerah, 0-5, di laga yang dihelat di Stadion La Cartuja, Seville, tersebut, Kamis (24/6) dini hari WIB. Kesalahan penjaga gawang Martin Dubravka pada menit ke-30 menjadi awal petaka Slovakia di laga tersebut. 

Alih-alih menghalau bola, penjaga gawang berusia 32 tahun itu malah justru mengarahkan bola ke dalam gawang sendiri. Padahal, pada menit ke-12, Dubravka sempat tampil apik saat menghalau tendangan penalti Alvaro Morata. 

Keunggulan lewat gol bunuh diri Dubravka itu dilengkapi Spanyol lewat gol sundulan Aymeric Laporte pada penghujung babak pertama. Pada babak kedua, La Furia Roja kembali mendominasi permainan. Sontekan kaki kiri Pablo Sarabia usai menerima umpan Jordi Alba pada menit ke-56 memperbesar keunggulan Spanyol. 

Di titik ini, Slovakia dianggap sudah kesulitan untuk menandingi kualitas permainan La Furia Roja. Berbagai upaya untuk bangkit terus menemui kegagalan. Bahkan, sejak menit ke-57, Slovakia tercatat bisa melepaskan satu tembakan. Sementara, La Furia Roja terus mengendalikan permainan dan mencatatkan penguasaan bola hingga mencapai 66 persen. Ujungnya, Spanyol menambah keunggulan via gol Ferran Torres pada menit ke-67 dan gol bunuh diri Jurac Kucka pada menit ke-71. 

Tarkovic pun menyebut, menghadapi tim sekelas Spanyol, Slovakia mesti tampil secara sempurna, baik dari segi organisasi permainan atapun soliditas di lini belakang. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa dilakukan para penggawa Slovakia di laga itu. Kondisinya pun kian sulit lantaran adanya gol yang bersumber dari sejumlah kesalahan para penggawa Slovakia. 

''Sulit untuk menghadapi tim dengan barisan pemain berkualitas seperti Spanyol. Anda harus bermain dengan rapi dan solid dan kami tidak menunjukan hal itu. Untuk melakukan berbagai kesalahan menghadapi Spanyol benar-benar tidak bisa diterima,'' kata Tarkovic seperti dilansir laman resmi UEFA. 

Pelatih berusia 48 tahun itu mengaku sudah melakukan berbagai perubahan di sepanjang laga tersebut agar timnya terhindar dari kekalahan besar. Namun, semua langkah itu tidak mampu membuahkan hasil positif. Tarkovic pun menilai, laga sebenarnya sudah berakhir saat Spanyol mencetak gol ketiga. Pasca gol Sarabia itu, laga tersebut seolah sudah berubah menjadi laga eksebisi buat La Furia Roja. 

''Tentu, kami mengubah beberapa hal, mulai dari komposisi pemain hingga formasi. Namun, setelah mereka mencetak gol ketiga, saya kira, laga ini sudah berubah menjadi laga eksebisi buat Spanyol,'' kata Tarkovic.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement