Jumat 25 Jun 2021 05:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Memberi, Menumbuhkan Kegembiraan Hati

Beribadah dalam bentuk harta menjadi salah satu pokok ajaran Islam.

Naskah Khutbah Jumat: Memberi, Menumbuhkan Kegembiraan Hati
Foto: Republika.co.id
Naskah Khutbah Jumat: Memberi, Menumbuhkan Kegembiraan Hati

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ilham Lukmanul HakimGuru Ismuba SMP Muhammadiyah Cipanas

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Baca Juga

Marilah kita bertakwa kepada Allah, yakni takwa yang sebenar-benarnya dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi seluruh larangannya. Mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, yang diminta ataupun yang belum diminta namun senantiasa Allah berikan. Tak cukup nikmat itu dituliskan, walau lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi pena.

Dialah Allah yang menciptakan mata dan memberinya penglihatan, menciptakan lidah dan memberinya pengecap rasa, maka Allah pula lah yang menciptakan hati dan memberinya pikiran hingga ia menjadi panglima bagi seluruh badan.

Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga kita termasuk orang-orang yang setia meneladaninya, terutama dalam hal kedekatan terhadap Al-Qur’an sehingga nampak pada diri Nabi sebagai pribadi yang berilmu sekaligus berakhlak mulia.

Hadirin sidang juma’at rahimakumullah

Salah satu rukun islam yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW adalah zakat, yang mana perintah zakat ini belum disyariatkan pada umat Islam hingga Nabi hijrah ke Madinah.

Zakat terbagi menjadi dua macam, zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah dimaksudkan untuk mensucikan badan besarannya 2.5 Kg beras atau uang dengan besaran yang sama dengan 2.5 Kg beras. Sedangkan zakat maal ditujukan untuk membersihkan harta yang telah mencapai Nishab atau batas minimal wajib zakat dan Haul atau masa satu tahun kepemilikan harta.

Zakat maal dapat diambil dari hasil peternakan, pertanian, emas dan perak, dan lain sebagainya. Emas nishabnya 85 gram, jika satu gram emas Rp. 500 ribu maka 45 juta adalah nishab untuk harta dalam bentuk uang.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement