Kamis 24 Jun 2021 20:04 WIB

Wabup Garut Dukung Proses Hukum Kasus Pemukulan Perawat

Sudah mendapatkan penanganan khusus oleh kepolisian dengan mencari pelakunya.

Wabup Garut Dukung Proses Hukum Kasus Pemukulan Perawat. Pemukulan, ilustrasi
Foto: Wordpress
Wabup Garut Dukung Proses Hukum Kasus Pemukulan Perawat. Pemukulan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mendukung upaya aparat berwenang untuk memproses hukum kasus pemukulan perawat Puskesmas Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sedang melaksanakan tugas menangani pasien COVID-19.

"Kejadian perawat dipukul ketika menangani pasien COVID-19 ini baru pertama kali terjadi di Kabupaten Garut, proses hukum akan terus berlanjut," kata Helmi saat menanggapi kasus pemukulan perawat yang dilakukan salah seorang keluarga pasien di Garut, Kamis (24/6).

Ia mengaku sudah mengetahui insiden pemukulan yang dilakukan keluarga pasien terhadap seorang perawat yang sedang menangani pasien positif COVID-19 di Puskesmas Pameungpeuk, Rabu (23/6) malam. Kasus kekerasan terhadap tenaga kesehatan itu, kata dia, sudah mendapatkan penanganan khusus oleh kepolisian dengan mencari pelakunya. "Sekarang orangnya sedang dicari," katanya.

Terkait kondisi korban pemukulanberdasarkan hasil visum, katanya, bagian rahang memar akibat terkena pukulan tangan. "Hasil visum perawat yang dipukul keluarga pasien COVID-19 luka memar di rahangnya," kata Helmi.

Ia menyesalkan insiden pemukulan terhadap tenaga kesehatan yang seharusnya mendapatkan dukungan di tengah lonjakan kasus wabah COVID-19 saat ini. Helmi mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi wabah COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan dan memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan agar tetap semangat melayani pasien COVID-19.

"Kita menyesalkan kejadian tersebut. Kita harus memberikan 'support' kepada mereka karena petugas kita sudah banyak yang terkena COVID-19," katanya.

Helmi berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di Kabupaten Garut maupun daerah lain karena tenaga kesehatandibutuhkan dalam menangani wabah COVID-19.

Aksi kekerasan terhadap seorang perawat di Puskesmas Pameungpeuk itu terekam kamera pengintai yang terpasang di puskesmas tersebut dan tersebar ke masyarakat luas melalui aplikasi WhatsApp. Dalam tayangan video berdurasi 24 detik itu tampak seorang perawat berpakaian alat pelindung diri (APD) menangani seorang pasien dan dibaringkan di tempat tidur.

Seseorang yang diduga keluarga pasien tampak memukul perawat dengan tangan kosong lalu dilerai orang lain, kemudian pelaku berlalu pergi.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement