Kamis 24 Jun 2021 19:58 WIB

Kisah Ketua RT Selamatkan Warga Sesak Nafas Kena Covid

Hilal menuturkan warga saling bahu membahu membantu tetangga yang terpapar Covid.

Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menjabat ketua rukun tetangga (RT), menjadi tanggung jawab yang tak main-main bagi Muhammad Hilal. Apalagi di kondisi seperti saat ini, ketika warga di lingkungannya ada yang terpapar Covid-19. Maka gerakan saling tolong menolong adalah kunci dalam melewati masa sulit ini.

"Sekarang di RT kami sudah ada empat yang positif sebelumnya satu negatif, sementara total di seluruh RW ada sekitar 15-17 yang terpapar," ujar pria yang tinggal di Kompleks Paninggilan Permai, Kelurahan Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang ketika berbincang dengan Republika.co.id, Rabu.

Baca Juga

Sebelumnya, dalam laman Facebook, Selasa (22/6) lalu, Hilal mengisahkan bagaimana ia harus memberanikan diri bergegas membawa warganya yang terpapar Covid-19."Barusan saya antarwarga. Tetangga yang positif covid dan sedang isoman. Nggak punya keluarga di sini, adanya di Jawa, Kondisinya sesak nafas berat," tulisnya. 

Menurut Hilal, sudah diupayakan mencari ambulans lewat beragam jalur, tapi tidak dapat." (tetangga) WA minta tolong. Sakit katanya, gak tahan."

Akhirnya Hilal nekad memberanikan diri mengantar sendiri pasien isoman Covid itu sampai ke Puskesmas terdekat. Ia membuka semua jendela mobil, dan memakai masker dua lapis (medis dan kain). Tak lupa, ia membawa handspray sanitizer. "Gak usah nanya APD. Saya gak siap. Dompet aja saya lupa bawa."

Sepanjang jalan, Hilal sesekali mendengar nama Allah di sela nafas pria tersebut yang sudah 'satu dua' di bangku belakang. "Saya lihat di spion mukanya pucat merem melek. Gak bisa nyender. Disuruh cek saturasi oksigen sendiri aja gak sanggup," katanya.  

Syukurlah, Puskesmas hanya sekitar 10 mnit. Sampai puskesmas, tetangganya itu langsung dipasangi tabung oksigen.  Menurut dokter saat itu, belum jelas tetangganya akan dirawat di mana. Maklum, semua RS saat ini sedang penuh. Susah menampung lagi pasien covid.

Belakangan Hilal menjelaskan, jika tetangganya tersebut sudah dirujuk ke RS Sitanala, Tangerang.  

Istrinya terpapar

Hilal mengungkapkan, istri dari pria tersebut sebelumnya sudah terlebih dahulu dirawat di RS karena terpapar Covid beberapa hari lalu. Gejalanya demam, muntah muntah, dan kehilangan penciuman.  Tinggal anaknya skitar umur 10 tahun yang ada di rumah.

"Ada tetangga yang mempunyai rumah lantai dua, menawarkan anak itu untuk tinggal di rumahnya di lantai dua," tutur pria alumni Ilmu Komunikasi Universitas Lampung itu.

Berdasarkan perkembangan terbaru, Hilal memaparkan jika pria yang diantarkan tersebut akhirnya memilih isoman kembali di rumah karena mungkin kepikiran dengan anaknya. Pria tersebut sudah mendapatkan surat izin dari dokter untuk isoman.

Hilal mengungkapkan, lingkungannya sudah masuk zona merah. Warga di sekitar saling gotong royong dalam membantu warga yang isolasi mandiri. Di antaranya dengan mengantarkan makanan. "Alhamdulillah lingkungan di sini peduli, jadwal makan ditanggung bersama," ujarnya

Hilal pun kini memilih untuk isolasi mandiri setelah kontak erat dengan pasien. Ia meminta istri dan anak-anaknya untuk mengungsi ke rumah nenek. "Saya mau isoman dulu beberapa hari karena kontak erat, sampai sempat swab nanti dan dapat hasil. Semoga negatif," tuturnya.

Ia pun mengingatkan agar tidak meremehkan Covid-19 dan bersikap menantang dengan virus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement