Kamis 24 Jun 2021 14:58 WIB

Wagub Jabar: Jangan Anggap Covid-19 Politis, Bisnis

Hampir seluruh ruang isolasi rumah sakit di Jabar penuh merawat pasien Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau kondisi RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Kamis (24/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau kondisi RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Kamis (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat tak menganggap pandemi Covid-19 sebagai suatu kebohongan belaka. Sudah banyak korban meninggal akibat pagebluk yang belum kunjung selesai ini.

"Jangan lagi ada anggapan Covid-19 itu politis, bisnis, dan sebagainya. Kenyataannya, masyarkat banyak yang sakit, banyak yang meninggal. Masa sih belum percaya?" kata dia di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Kamis (24/6).

Ia mencontohkan, di RSUD dr Soekardjo masih terdapat pasien Covid-19 yang antre untuk dapat masuk ruang isolasi. Kondisi serupa juga terjadi di rumah sakit lain di Jabar. Hampir seluruh ruang isolasi rumah sakit di Jabar penuh merawat pasien Covid-19.

Karena itu, Uu mengatakan, perlu ada ikhtiar dari semua pihak. Ia menjelaskan, ada tiga benteng yang dapat melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Tiga benteng itu adalah menerapkan protokol kesehatan (prokes), pengecekan, dan perawatan."Paling mudah adalah jaga prokes dengan ketat. Jangan anggap ini mainan," kata dia.

Uu juga mewacanakan daerahnya menerapkan karantina wilayah (lockdown). Sebab, kasus Covid-19 di Jabar terus mengalami peningkatan. Ia mengaku akan menyampaikan usulan itu langsung kepada Gubernur Jabar. Menurut dia, kebijakan yang saat ini diberlakukan kurang efektif untuk memutus penyebaran Covid-19. "Solusi untuk memutus penyebaran covid-19 di jabar ini dengan lockdown. Saya akan sampaikan nanti pada rapat dengan Pak Gubernur untuk lockdown," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement