Rabu 23 Jun 2021 22:35 WIB

TNI Papua Terima 2 Senjata Rampasan dari teroris KKB  

2 pucuk senjata yang diterima TNI dari teroris KBB Papua sudah diamankan

Ilustrasi berbagai jenis senjata api
Foto: X80001/HANDOUT
Ilustrasi berbagai jenis senjata api

REPUBLIKA.CO.ID,  WAMENA— Personel TNI yang bertugas di wilayah Kodim 1702/Jayawijaya, Papua, menerima dua pucuk senjata api rampasan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB).

 

Baca Juga

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif B Situmeang di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan dua senjata yang sudah diamankan di Makodim ini diterima dari Satgas Mandala 1 yang bertugas di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Tolikara, Papua.

 

"Dua senpi ini adalah penggalangan dari Satgas Mandala dengan Babinsa. Yang pertama makarof kaliber 9 mili meter, itu penggalangan di Distrik Wollo (Jayawijaya) dan revolver itu dari Kabupaten Tolikara," katanya.

 

Pihak TNI merahasiakan identitas dua oknum yang menyerahkan senpi tersebut demi keamanan yang bersangkutan dan keluarga. Satu dari dua senjata itu merupakan milik anggota polisi yang dirampas KKSB saat mereka menyerang Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.

 

"Kami sampaikan terimakasih kepada masyarakat atas informasi, kerjasama dan juga atas keterbukaan hati mereka untuk mengembalikan kepada negara barang yang bukan miliknya. Ini akan sangat berbahaya apabila berada di tengah yang tidak tepat," katanya.

 

Dandim mengimbau masyarakat apabila ada yang masih memegang senpi hasil penyerangan Polsek Pirime maka dikembalikan.Dansattis Satgas Mandala 1 Kapten Inf Andy Satria mengatakan senpi diterima dari salah satu masyarakat berinisial S, yang pada beberapa waktu lalu juga membantu mereka mengungkap ladang ganja di Distrik Wollo.

 

"S ini sudah membantu kami dalam pengungkapan ladang ganja di Wollo, kemudian dari situ berkembang S ini dititipin satu pucuk yang dekat dengan kelompok separatis namun takut untuk menyimpan, akhirnya diserahkan kepada S dan S menyerahkan kepada kami," katanya.

 

Diaa menyampaikan terimakasih kepada S yang sadar bahwa senpi itu berbahaya bagi masyarakat sekitar sehingga menyerahkan kepada mereka.

 

Danpos Satgas Mandala 1, Letda Inf Edi Harianto, mengatakan senpi jenis revolver diserahkan oleh salah satu mantan anggota teroris KKB berinisial D. 

 

D menyerahkan senpi tersebut karena merasa telah mendapat perhatian dari pemerintah."Berkat penggalangan kami dan dengan kesadaran serta keiklasan karena merasa pemerintah sudah memberikan perhatian, sehingga mereka menyerahkan satu pucuk senpi revolver yang mereka rampas tahun 2012," katanya.

 

Senpi revolver itu diserahkan bersama lima butir peluru. Dua senpi ini masih aktif dan berfungsi dengan baik.   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement