Selasa 22 Jun 2021 20:12 WIB

DPR Usulkan Pembatasan Ketat pada Akhir Pekan

Pemerintah pusat dan daerah perlu lebih tegas memberikan sanksi pelanggar prokes.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta, pemerintah mengambil langkah tegas dalam penanganan Covid-19 yang kembali meningkat. Salah satu yang diusulkannya adanya pembatasan kegiatan atau semi lockdown pada setiap akhir pekan.

"Karena Sabtu-Minggu roda perekonomian, terutama perkantoran tutup. Kalau bisa dilakukan pembatasan sosial berskala besar atau katakanlah semi lockdown untuk hari libur terutama," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/6).

Pemerintah pusat dan daerah juga perlu lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar protokol kesehatan. Langkah tersebut menjadi penting agar masyarakat tak melanggar protokol kesehatan.

"Dalam dua minggu ke depan memang perlu ada penekanan dari pemerintah, dari aparat penegak hukum dan dari kesadaran masyarakat sendiri," ujar Dasco.

Dia belum bisa berkomentar terkait efektif atau tidaknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun, langkah tegas memang perlu diambil pemerintah dalam melandaikan penularan virus tersebut.

"Selama dua pekan ini menurut kita sangat penting, karena sampai dengan akhir bulan Juli diperkirakan ahli, lonjakan akan sangat tinggi-tingginya. Sehingga untuk mengantisipasi itu, dua pekan ke depan kita perketat," ujar Dasco.

Angka penambahan kasus Covid-19 harian kembali pecah rekor. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 14.536 kasus baru pada Senin (21/6). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Dalam sepekan terakhir, jumlah rata-rata kasus harian Covid-19 sebanyak 11.221 kasus positif per hari. Angka ini jauh di atas jumlah rata-rata kasus harian pada pekan sebelumnya, yang masih bertengger di angka 7.902 kasus per hari atau dua pekan sebelumnya yang masih di angka 5.000-an kasus per hari.

Bahkan satu bulan lalu, pada pekan libur Lebaran, kasus harian bertahan di angka 3.000-an kasus per hari. Artinya, hanya dalam kurun waktu satu bulan jumlah kasus harian Covid-19 meroket dari angka 3.000-an kasus per hari menjadi nyaris 15 ribu kasus per hari.

Catatan merah lainnya, angka kematian akibat Covid-19 turut mencatatkan tren peningkatan. Pada awal pekan ini  ada 294 orang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Terhitung sejak 12 Mei 2021, tidak pernah angka kematian Covid-19 di bawah 100 orang per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement