Selasa 22 Jun 2021 17:11 WIB

Muncul Klaster Baru di Kota Malang Usai Takziah ke Bangkalan

Kota Malang belum memiliki laboratorium yang bisa mendeteksi Covid-19 varian baru.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Jalan JA Suprapto III di Kecamatan Klojen, Kota Malang terpaksa harus ditutup (lockdown), Senin (21/6). Hal ini karena dilaporkan telah muncul klaster Covid-19 akibat aktivitas takziah di lokasi tersebut.
Foto: istimewa
Jalan JA Suprapto III di Kecamatan Klojen, Kota Malang terpaksa harus ditutup (lockdown), Senin (21/6). Hal ini karena dilaporkan telah muncul klaster Covid-19 akibat aktivitas takziah di lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Klaster Covid-19 di Kota Malang terus bermunculan sampai saat ini. Terbaru, klaster takziah muncul di RT 005 RW 04 Kelurahan Bandulan, Sukun, Kota Malang.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, klaster di Bandulan sebenarnya hampir sama dengan kasus di JA Suprapto III, Klojen. Yang membedakan, klaster Bandulan sebelumnya bertakziah ke Bangkalan, Kepulauan Madura, Jawa Timur (Jatim). Mereka mengunjungi Bangkalan lantaran ada kerabatnya yang meninggal.

Baca Juga

Setelah takziah, sebagian keluarga pulang kembali ke Kota Malang. Namun sebagian keluarga besar lainnya masih di Bangkalan selama tujuh hari. Mereka kemungkinan ingin melanjutkan selamatan selama tujuh hari di tempat tersebut.

"Begitu (mau) kembali, ini kan (yang) menjemput keluarga besarnya lagi dari Malang ke Bangkalan kemudian ke Malang. Itulah ada gejala sehingga periksa dulu ke puskesmas karena masuk di dalam prolanis beliaunya itu. Jadi ada kontrol hipertensi, diabetes melitus," ucap Husnul kepada wartawan di Kota Malang, Selasa (22/6).

 

Tiga hari berikutnya, yang bersangkutan merasa sakit lalu diperiksa ke RS Panti Nirmala, Kota Malang. Karena kondisinya semakin buruk, maka dirawat inap selama dua malam tiga hari. Selanjutnya, yang bersangkutan dilaporkan meninggal dengan hasil positif Covid-19.

 

Mendengar laporan tersebut, tenaga medis pun mulai melakukan tracing ke keluarga besar pasien. Dari sembilan orang, enam di antaranya mendapatkan hasil positif berdasarkan tes usap antigen (swab test). Saat ini mereka sudah digeser ke RS Lapangan Idjen Boulevard untuk isolasi.

Kemudian yang terlibat lagi dalam takziah dicari kembali oleh Satgas Covid-19. "Ternyata kemarin dapat 33 orang. Kemudian kita jadwalkan untuk swab antigen hari kemarin sekitar jam 9.30 di RW 4, dari 33 semuanya negatif," jelasnya.

Mengenai kemungkinan varian Covid-19 baru, Husnul mengaku, belum bisa mendeteksinya. Jika ada indikasi, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini akan dilakukan oleh tim rumah sakit yang bertugas mengevaluasi secara klinis dan laboratorium.

Menurut Husnul, Kota Malang belum memiliki laboratorium yang bisa mendeteksi Covid-19 varian baru. Sejauh ini baru di ITD Universitas Airlangga sehingga pihaknya harus mengirim sampel terlebih dahulu ke tempat tersebut.

"Jadi itu ada di tim ahli, tim ada di RSSA (RSUD Saiful Anwar), RS Lapangan atau RS-RS yang rujukan Covid-19," kata dia.

Sejauh ini, kata Husnul, Kota Malang masih berada di zona oranye untuk kategori regional. Namun untuk zonasi RT, ia mengklaim sebagian besar masih di kategori hijau. Yakni, 97 persen dari total 4.237 RT di Kota Malang.

photo
Mutasi Virus Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement